Jakarta, CNBC Indonesia - Mengonsumsi es batu sering kali menjadi pilihan saat cuaca terik. Es batu juga menjadi favorit untuk ditambahkan ke minuman untuk menambah sensasi segar dan dingin.
Sayangnya, di balik kesegarannya, es batu juga menimbulkan kekhawatiran. Bagaimana tidak, banyak es batu di pasaran yang menggunakan es air mentah sehingga membahayakan kesehatan.
Lantas, bagaimana cara membedakan es batu yang menggunakan air mentah dan air matang. Mengutip detikcom, Senin (15/9/2025), dari penampakan kedua es batu dapat dibedakan secara kasat mata. Pada es batu dengan air mentah akan terlihat lebih keruh dan banyak gelembung udara.
Hal ini disebabkan air mentah mengandung partikel dan mineral yang tidak larut sempurna. Sehingga ketika dibekukan tidak akan menghasilkan es batu yang jernih.
Sementara es batu dengan air matang tentu akan lebih jernih dan bening. Alasannya terletak pada proses pematangan air yang menghilangkan kontaminan dan kandungan gas di dalamnya.
Secara tekstur, es batu dengan air mentah akan terasa lebih kasar. Dikarenakan banyaknya gelembung di dalamnya, sehingga permukaannya tidak akan mulus.
Sementara itu, es batu yang menggunakan air matang akan memiliki permukaan yang halus, mulus, dan mengilap karena minimnya kandungan gas yang terperangkap.
Namun jika sudah terlanjur masuk ke dalam minuman atau dikonsumsi, ada ciri khas rasa yang berbeda dari keduanya. Es batu dari air mentah rasanya ditentukan oleh sumber air.
Jika sumber air terlalu banyak klorin atau bahan kimia lain, maka akan menciptakan rasa yang kurang enak di lidah. Sementara es batu dari air matang rasanya cenderung hambar.
Kandungan zat kimia yang dapat memengaruhi rasa sudah hilang berkat proses pemasakan air mencapai titik didih tertentu. Selain itu, es batu dengan air mentah juga dapat memberikan aroma yang tidak sedap saat meleleh berasal dari kontaminan organik dan klorin di dalamnya.
Artikel selengkapnya >>> Klik di sini
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]