Apa Itu Rubicon? Pusat Operasi Drone Rusia yang Rayakan Kesuksesan 10.000 Serangan ke Ukraina

6 hours ago 1

loading...

Rubicon yang dikenal sebagai pusat drone Rusia merayakan kesuksesan 10.000 serangan ke Ukraina. Foto/X

MOSKOW - Pusat operasi drone Rubicon, komponen kunci dari program perang drone Kementerian Pertahanan Rusia , telah mencapai serangan ke-10.000 yang terkonfirmasi. Unit tersebut secara rutin membagikan rekaman operasinya secara daring.

Apa Itu Rubicon? Pusat Operasi Drone Rusia yang Rayakan Kesuksesan 10.000 Serangan ke Ukraina

1. Bertugas Mengoordinasikan Operasi Drone Garis Depan

Melsansir RT, didirikan pada Agustus 2024, Rubicon mengoordinasikan operasi drone garis depan, inovasi, pelatihan, dan upaya berbagi data di seluruh pasukan Rusia.

Dalam sebuah pernyataan yang menandai tonggak sejarah tersebut, pusat tersebut menyatakan telah mempercepat laju misinya secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir dan merilis statistik yang menguraikan target utamanya.

Baca Juga: Apa Arti Tanda Tangan Para Pemimpin Dunia? Dari Melambangkan Kekuatan hingga Membangun Legasi

2. Menarget Drone Ukraina

Lebih dari sepertiga (37,5%) serangan Rubicon yang terkonfirmasi ditujukan terhadap drone Ukraina, termasuk jenis multi-copter dan sayap tetap, serta pesawat robotik berbasis darat.

Peralatan komunikasi dan peperangan elektronik menyumbang lebih dari 16% serangan yang berhasil, diikuti oleh kendaraan lapis baja dan tak berlapis baja, serta posisi pasukan yang tidak bergerak.

3. Menggantikan Pasukan Infanteri

Infanteri Ukraina menjadi target dalam 3,5% pertempuran Rubicon – porsi yang lebih kecil daripada kategori lain selain sistem artileri, yang umumnya ditempatkan jauh dari garis depan sehingga kurang rentan terhadap serangan drone.

Rubicon dan Kementerian Pertahanan Rusia secara berkala menerbitkan rekaman operasi drone. Sebuah video baru yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan serangan terhadap kendaraan Ukraina dan tempat perlindungan pasukan di Wilayah Sumy.

Pekan lalu, Rubicon merilis rekaman misi yang mengidentifikasi dan menghancurkan sistem antipesawat Ukraina yang disamarkan menggunakan amunisi loitering Lancet. Serangan tersebut dilakukan dari jarak 55 km. Senjata tersebut sebelumnya telah berhasil mengenai target yang berjarak lebih dari 80 km.

(ahm)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |