Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie- Pilar Saga Ichsan mengaku menerima pertanyaan yang tidak diduga sama sekali selama debat pertama Pilkada Tangsel 2024.
"Debatnya seru banget, walaupun dipenuhi dengan pertanyataan-pertanyaan yang tidak terduga. Tapi kami, pasangan Ben-Pilar sudah menjawab semua pertanyaan, baik dari panelis ataupun kandidat lain," ungkap Benyamin.
Selanjutnya, dia mengaku akan fokus kembali pada kampanye Pilkada 2024 hingga batas akhir, yakni 23 November 2024.
"Saya berharap ya, 2 minggu lagi, 1.052.000 masyarakat Kota Tangerang Selatan akan full datang ke tempat-tempat pemungutan suara, dan tentunya memberikan kepercayaannya kepada pasangan Ben-Pilar," kata dia.
Benyamin mengaku, berbagai pendekatan kepada masyarakat terus dilakukan. Termasuk mendekati pemilih pemula atau Gen Z hingga kalangan milenial, untuk mengetahui apa yang jadi kebutuhan mereka.
Terlebih, pasangannya, yakni calon wakil wali kota Pilar Saga Ichsan, juga berasal dari kalangan anak muda. Sehingga diharapkan, tahu betul apa yang dibutuhkan para pemilih pemula untuk pimpinan daerahnya kelak.
"Kami juga fokus pada pembangunan ekonomi kreatif, pembinaan karang taruna di berbagai kelurahan, makanya dana pembinaan masyarakat nantinya terus kita gelontorkan, ini untuk membangun partisipasi anak muda dalam pembangunan," kata Pilar Saga Ichsan.
KPU Kota Tangsel telah menggelar debat perdana yang mengambil tema 'Pelayanan Publik untuk Terwujudnya Masyarakat Adil dan Makmur' pada Selasa 12 November 2024. Debat diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan dan pasangan nomor urut 2 Ruhamaben dan dr Shinta.
Debat kedua akan digelar pada tanggal 21 November 2024, yang disiarkan di saluran Youtube KPU Kota Tangsel dan juga stasiun televisi lokal.
Debat Perdana Pilkada Tangsel Digelar, Pasangan Petahana Pamer Miliki 72 Persen SDM Berusia Produktif
KPU Kota Tangerang Selatan (Tangsel), resmi menggelar debat perdana Pilkada Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel, dilaksanakan Selasa 12 November 2024.
Debat perdana mengambil tema 'Pelayanan Publik untuk Terwujudnya Masyarakat Adil dan Makmur', diikuti oleh dua pasangan calon. Yakni pasangan nomor urut 1, Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan, pasangan nomor urut 2, Ruhamaben dan dr Shinta.
Dalam kesempatan tersebut, pasangan petahana, memaparkan kelebihan Kota Tangsel yang meskipun tak memiliki sumber daya alam sebagai kelebihan, tapi kota tersebut memiliki sumber daya manusia, dimana 72 persennya merupakan angka produktif.
"Mencermati geostrategis diantara pusat-pusat pertumbuhan, kemudian penduduk, demografi yang merupakan sumber utama Kota Tangsel,harus makin unggul, menjadi kota inovasi, dan lestari. Ketika enggak punya sumber daya alam, hutan, emas, tapi kita punya SDM yang luar biasa, 1,4 juta penduduk 72 persen usia produktif, ini kekuatan Utama Tangsel,"ungkapnya saat pemaparan visi dan misi.
Lalu, SDM ini menurut Benyamin, bisa dimanfaatkan untuk membentuk ekonomi Tangsel harus menuju ekonomi kreatif berbasis ekonomi lokal. Dengan ditompang penggunaan teknologi dan inovasi.
Karena perlahan tapi pasti, Kota Tangsel akan menuju kota perdagangan dan jasa. Namun, untuk mendukung itu semua, harusdibentuk birokrasi yang efisien dan profesional, sehingga bisa jadi lokomotif untuk menarik gerbang-gerbang lainnya.
Pamer Penanganan Banjir
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Tangsel, pilar Saga Ichsan menuturkan, selama dirinya dan Benyamin Davnie memimpin Tangsel, sudah menangani 10 dari 18 titik banjir.
"Ada dari 18 titik banjir ditangani 10 titik pemukiman, 8 pemukiman masih ditangani,"ujarnya.
Lalu, untuk transpormasi publik, lanjutnya, pihaknya akan focus pada penanganan macet engan mengedepankan penyediaan trasportasi umum yang mudah, murah dan memadai.
Sementara itu, selama debat kandidat perdana tersebut, panelis dipimpin oleh Prasetiono Widjoyo sebagai pakar ekonomi.
Kemudian Endang Sulastri dosen magister Ilmu Politik Muhammdiyah Jakarta, Marzan Aziz Iskandar selaku Rektor ITI, Muhammad Sobary perwakilan dari budayawan, dan Telisa Aulia Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.