Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) disebut telah mengajukan proposal perdamaian baru untuk Ukraina, namun isi rancangan itu memicu kekhawatiran karena menuntut Kyiv menyerahkan wilayah yang kini dikuasai Rusia serta memangkas lebih dari separuh kekuatan militernya.
Seorang pejabat senior yang mengetahui langsung dokumen tersebut menyebut rencana itu "berbahaya" dan "mendekati kapitulasi".
Ia mengatakan proposal AS mensyaratkan "pengakuan Ukraina atas Krimea dan wilayah lain yang direbut Rusia" serta pengurangan jumlah tentara hingga hanya 400.000 personel. Selain itu, Kyiv juga diminta menyerahkan seluruh senjata jarak jauh.
"Perbedaannya sekarang adalah kami tidak tahu apakah ini benar-benar dari Trump atau lingkarannya," ujar sumber itu, yang meminta identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip AFP, Kamis (20/11/2025).
Rancangan tersebut dinilai sangat mirip dengan tuntutan maksimalis Rusia, yang sejak awal perang menegaskan bahwa wilayah yang mereka duduki harus tetap berada di bawah kendali Moskow.
Hingga kini, Rusia telah menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk empat wilayah yang dianeksasi pada 2022: Donetsk, Lugansk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Krimea sendiri telah dicaplok sejak 2014.
Media AS Axios sebelumnya melaporkan adanya rencana rahasia antara Washington dan Moskow untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun. Namun Kremlin menolak berkomentar dan menegaskan "tidak ada perkembangan baru" terkait penyelesaian konflik.
Upaya Presiden AS Donald Trump untuk memanfaatkan kedekatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sejauh ini belum menghasilkan terobosan. Bahkan sejak masa jabatan keduanya dimulai, sikap Trump terhadap perang Ukraina dinilai berubah drastis, sehingga menciptakan ketidakpastian baru dalam dinamika diplomatik kawasan.
(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS, Rusia & Arab Punya Harapan Beda Soal Harga Minyak, Ini Alasannya

3 hours ago
15

















































