Jakarta, CNBC Indonesia - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut bahwa gerakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel justru membawa berkah dan dampak positif bagi perekonomian lokal RI.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH. Cholil Nafis memaparkan, data survei menunjukkan adanya penurunan signifikan pada penjualan produk-produk yang masuk dalam daftar boikot.
Dia menyebut, dari 37 kategori produk ibu dan bayi yang disurvei, 92% di antaranya mengalami penurunan penjualan. Selain itu, pada kategori produk kesehatan, 74% dari 29 merek yang diboikot juga mengalami penurunan serupa.
"Target kami adalah agar serangan terhadap Palestina berhenti. Kami tidak ingin ada efek buruk (di dalam negeri)," ungkap Cholil, dikutip dari detikcom, Senin (27/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa gerakan ini justru mendorong munculnya produk-produk lokal sebagai alternatif, yang pada akhirnya membantu perekonomian nasional.
Pernyataan senada datang dari Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Hukum, Dr. KH Ikhsan Abdullah. Ia menepis kekhawatiran bahwa gerakan boikot akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Sebaliknya, ia menilai isu tersebut diembuskan oleh pihak-pihak yang kepentingannya terganggu oleh gerakan ini.
"Isu PHK massal diembuskan pihak-pihak yang sudah terbiasa menikmati keuntungan besar dari peredaran produk multinasional asing pro-Israel di Indonesia. Nah, boikot dalam setahun lebih terakhir bikin mereka merugi," tegasnya.
Dari perspektif ekonomi, Wakil Ketua Umum Dewan Pakar PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruqutni, menjelaskan bahwa boikot ini membuka peluang bagi pengembangan sistem ekonomi berbasis kerakyatan di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dan edukasi kepada masyarakat agar gerakan ini terus berjalan efektif.
Upaya edukasi ini juga dilakukan oleh Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI). Ketua Presidium BMIWI, Lin Kandedes, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi masif mengenai Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang dukungan terhadap perjuangan Palestina-yang juga berisi larangan mendukung Israel-kepada 35 organisasi anggota di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
"Kami mensosialisasikan ke ormas anggota dan ormas anggota juga masing-masing kepada anggotanya sampai ke tingkat bawah. Perempuan itu konsumen yang paling tinggi," tandasnya.
Seperti diketahui, gerakan boikot produk-produk Israel semakin menjamur sejak sekitar Oktober 2023 ketika Israel kembali meluncurkan serangan membabi-buta ke Gaza, Palestina. Aksi boikot juga tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina.
MUI meminta kepada pedagang di Indonesia agar tidak menjual produk-produk yang mendukung Israel, termasuk kurma yang banyak dijual saat Ramadan.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]

5 hours ago
2



































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5273598/original/029668700_1751637513-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_8.55.48_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4713389/original/012163500_1704983411-WhatsApp_Image_2024-01-11_at_21.21.33.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5243688/original/090926200_1749111403-ChatGPT_Image_5_Jun_2025__15.12.43.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4741002/original/036562200_1707726174-6_Gaya_Ceria_Ria_Ricis_dengan_Outfit_Cerah_saat_Liburan_di_Eropa__5_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272514/original/002039600_1751554236-WhatsApp_Image_2025-07-03_at_9.46.56_PM.jpeg)








