Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan produksi beras pada Oktober 2025 sebesar 3,63% year-on-year/yoy menjadi 2,72 juta ton.
Sementara produksi beras pada periode Januari hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,42 juta ton, atau meningkat sebesar 13,54% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Potensi produksi beras November 2025 hingga Januari 2026 diperkirakan mencapai 5,11 juta ton, atau meningkat sebesar 21,25% dibandingkan Nov 2024-Jan 2025," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (1/12/2025).
Adapun untuk produksi beras Januari hingga Desember 2025 BPS perkirakan akan mencapai 34,79 juta ton, atau meningkat sebesar 13,60% dibandingkan Januari hingga Desember 2024.
Di sisi lain, untuk produksi padi Oktober 2025 mencapai 4,72 juta ton GKG, atau meningkat sebesar 3,53% dibandingkan Oktober tahun lalu.
Produksi padi Januari sampai Oktober 2025 diperkirakan mencapai 54,53 juta ton, atau meningkat sebesar 13,54% dibandingkan Januari sampai Oktober 2024.
Berdasarkan data BPS, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2025 naik 6% secara tahunan, namun turun 0,88% secara bulanan.
Di sisi lain, tingkat inflasi beras di grosir secara tahunan naik 5,03% yoy. Namun secara bulanan mengalami deflasi sebesar 0,93%. Kemudian, pada eceran secara tahunan terjadi inflasi 3,72% yoy dan deflasi 0,93% mtm.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































