Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar saham Asia-Pasifik bergerak beragam pada perdagangan Senin, (29/12/2025) seiring investor memulai pekan terakhir perdagangan tahun ini dengan sikap hati-hati. Sentimen pasar cenderung mixed karena minimnya katalis besar menjelang pergantian tahun.
Melansir CNBC.com, di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 melemah 0,55% sementara Topix turun 0,26%. Berbeda arah, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,62% dan Kosdaq naik 0,19%.
Di Hong Kong, kontrak berjangka Hang Seng berada di level 25.810, sedikit di bawah penutupan terakhir indeks Hang Seng di 25.818,93. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia tercatat bergerak datar.
Dari pasar komoditas, harga perak spot melonjak ke rekor tertinggi baru di atas US$80 per ons yang didorong aksi beli spekulatif dan ketatnya pasokan. Sprott Asset Management menilai reli perak tahun ini mencerminkan menipisnya persediaan yang diperdagangkan secara bebas sehingga memperbesar pergerakan harga saat permintaan meningkat.
Analis Global X ETFs Trevor Yates menyebut perak terus mencerminkan prospek makro 2026 yang lebih positif. Ia menilai potensi penurunan suku bunga dan melemahnya dolar AS meningkatkan daya tarik aset lindung nilai seperti logam mulia.
Sementara itu, kontrak berjangka saham Amerika Serikat bergerak datar pada awal perdagangan Asia. Pada perdagangan Jumat waktu setempat, indeks S&P 500 sempat mencetak rekor tertinggi dan membukukan kenaikan mingguan setelah investor kembali dari libur Natal.
Indeks S&P 500 ditutup turun tipis 0,03% ke level 6.929,94 setelah sempat menguat hingga 6.945,77. Nasdaq Composite melemah 0,09% ke 23.593,10, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 20,19 poin atau 0,04% ke 48.710,97.
Secara mingguan, S&P 500 mencatat kenaikan 1,4% dan menjadi penguatan keempat dalam lima pekan terakhir. Dow Jones dan Nasdaq juga sama-sama menguat lebih dari 1% sepanjang pekan lalu.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
3

















































