Bogor, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menggenjot peningkatan produksi minyak dari tahun ke tahun. Terlebih terdapat target ambisius untuk mencapai produksi minyak 900 ribu barel per hari (bph) hingga 1 juta bph pada 2029-2030.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa pemerintah tidak hanya menargetkan peningkatan produksi minyak pada 2026, melainkan juga menyusun roadmap jangka menengah menuju produksi 900 ribu hingga 1 juta 1 juta bph pada 2030.
Menurut dia, untuk merealisasikan target tersebut, maka rata-rata per tahun produksi minyak nasional harus mengalami kenaikan sebesar 100 ribu bph.
"Berarti rata-rata per tahun kita harus meningkatkan produksi sekitar 100 ribu barel per hari. Jadi kalau 100 ribu barel per hari jadi juga bukan merupakan pekerjaan yang memerlukan konsolidasi dan juga kolaborasi," ujarnya dalam acara Rapat Koordinasi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rabu (3/12/2025).
Yuliot lantas menyoroti pentingnya kolaborasi multipihak dalam sektor hulu migas, mengingat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tidak dapat bekerja sendiri. Sehingga diperlukan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama,
Menurut Yuliot, pada tahun depan pemerintah menetapkan target produksi minyak dalam APBN sebesar 610 ribu barel per hari (bph). Target ini lebih tinggi dibandingkan target tahun 2025 yang dipatok sebesar 605 ribu bph.
"Pada tahun 2024 tingkat produksi kita sekitar 580 ribu barel per hari. Jadi dengan ada peningkatan sekitar 25 ribu barel per hari pada tahun 2025 ini merupakan bagian capaian dalam rangka ketahanan energi," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1
















































