Dampak Besar Efisiensi, Pemerintah Perlu Tinjau Ulang

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Executive Director of Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menuturkan bahwa upaya efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak besar terhadap roda perekonomian. Khususnya terkait daya beli.

Hal ini bisa dilihat dari hasil survei yang dia lakukan terhadap masyarakat saat melakukan mudik di hari Raya. Di mana ia melihat tahun 2024 jumlah pemudik tercatat mencapai 33%, sementara 2025 tinggal 18%. Padahal, tarif jalan tol ada diskon 50% untuk yang mudik.

"Tapi datanya clear terjadi penurunan jumlah pemudik dan itu indikasi penurunan daya beli," terang Burhanuddin dalam acara DBS Asian Insights Conference di Jakarta, dikutip Kamis (22/5/2025).

Menurut Burhanuddin terkait efisiensi, tidak semua hal yang berkaitan dengan sekarang ini harus di blokir oleh pemerintah. Misalnya soal rapat di hotel. Kondisi ini tentu akan sangat besar dampaknya secara tidak langsung terhadap industri perhotelan, mengingat selama ini kegiatan rapat kerap kali dilakukan di hotel.

"Harus realistis bahwa rapat kadang-kadang perlu juga di hotel. Dan itu untuk memberikan signal terutama buat pelaku ekonomi bahwa pemerintah cukup mendengar apa yang sekarang terjadi di lapangannya. Ada banyak yang merasa wet engine, ada banyak pengusaha yang bilang ke saya tiarap," ujarnya.

Survei terbaru yang dilakukan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bersama Horwath HTL, yang melibatkan 726 responden dari 717 hotel di 30 provinsi mengungkapkan, tingkat hunian hotel diprediksi mengalami tekanan akibat kebijakan penghematan anggaran pemerintah.

Berdasarkan survei yang dilakukan, hasilnya, lebih dari 50% hotel berbintang melaporkan adanya dampak negatif dari kebijakan ini terhadap pemesanan kamar oleh instansi pemerintah. Di mana sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang selama ini menjadi penyumbang utama pendapatan hotel juga mengalami penurunan drastis.

"Ini saya katakan dengan terus terang karena lagi-lagi jangan alergi terhadap data, kalau misalnya ada hal yang tidak jalan segera lakukan revisi kebijakan. Nah yang paling kelihatan adalah efisiensi," tambahnya.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Dagang Bawa Peluang Baru Bagi Sektor Energi RI

Next Article Video: Rosan Roslani Ungkap Kebutuhan Investasi Jumbo Demi Ekonomi RI

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |