8 hours ago
5
Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang drama pendek asal China atau dracin kini berubah menjadi "demam" besar yang melanda hampir seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Konten berdurasi singkat yang awalnya dianggap sebagai hiburan ringan kini menjelma menjadi salah satu kategori tontonan paling dominan di Kawasan.
Ini pun memicu tren konsumsi baru yang membuat pengguna semakin sulit melepaskan diri. Lonjakan penggunaan ini begitu pesat hingga dalam waktu setahun saja, aplikasi dracin berhasil menembus pangsa pasar platform video-on-demand (VOD) dan menggeser pola menonton masyarakat yang sebelumnya didominasi film dan serial panjang.
Dalam laporan e-Conomy SEA 2025 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, aplikasi short drama mencatat peningkatan unduhan yang sangat signifikan selama paruh pertama 2025. Kontribusi aplikasi dracin terhadap total unduhan platform VOD melonjak menjadi 56%, naik dari 31% pada periode yang sama di 2024.
Foto: Drama China. (Dok. Tangkapan Layar WeTV)
Drama China. (Dok. Tangkapan Layar WeTV)
Secara tahunan, jumlah unduhannya tumbuh 120% year-on-year (YoY) menunjukkan percepatan yang jarang terlihat di kategori hiburan digital lain. Dari sisi basis pengguna aktif, pertumbuhannya bahkan lebih dramatis. Pangsa pengguna aktif aplikasi drama pendek naik dari 5% menjadi 17%, atau melonjak 200% YoY.
Laporan tersebut menilai bahwa short drama menjadi format yang paling efisien untuk bersaing dengan raksasa global. Biaya produksinya lebih rendah, durasinya lebih pendek, dan cocok dengan kebiasaan pengguna yang semakin cepat dalam mengonsumsi konten.
Model bisnisnya juga fleksibel, sejalan dengan preferensi pengguna baru di Asia Tenggara. Platform dracin kini mengadopsi berbagai skema monetisasi seperti, ad-supported (berbasis iklan), pembayaran token, dan langganan mikro yang lebih terjangkau.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
