Geger Ilmuwan Rusia Ungkap Adanya 'Flu Kucing', Potensi Kematian 70%

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia saat ini berada dalam ancaman wabah flu yang menyebar dari kucing. Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Penelitian Gamaleya, Alexander Gintsburg, kepada outlet media Izvestia, Rabu (21/5/2025).

Dalam pemaparannya, Gintsburg memperingatkan bahwa flu burung H5N1 menyebar di antara kucing dan dapat menular ke manusia. Virus ini berpotensi memicu pandemi yang mematikan.

"(Prototipe vaksin) harus melalui uji klinis Fase I dan II terhadap strain yang sangat mungkin mulai menular tidak hanya di antara hewan, tetapi juga dari manusia ke manusia," kata Gintsburg yang juga dikutip Russia Today (RT).

Menurut Gintsburg, mutasi H5N1 yang memungkinkan penularan melalui udara kepada manusia dapat menyebabkan krisis yang lebih parah daripada cacar. Maka itu, perlu adanya produksi vaksin dalam waktu cepat.

"Angka kematiannya adalah 50-70%, dan jika ditularkan melalui udara, cacar akan tampak seperti permainan anak-anak dibandingkan dengan apa yang dapat terjadi setelah satu atau dua mutasi," katanya.

"Prototipe yang siap pakai seharusnya sudah tersedia untuk meningkatkan produksi dalam tiga hingga empat minggu dan memperkenalkannya untuk penggunaan publik," imbuhnya. Namun, ia mencatat bahwa saat ini belum ada program semacam itu.

Pada awal Mei, peneliti Universitas Maryland mengidentifikasi lonjakan kasus flu burung di antara kucing peliharaan. Studi yang didasarkan pada data selama dua dekade tersebut menemukan lebih dari 600 infeksi pada kucing di 18 negara, dengan tingkat kematian melebihi 50%.

"Kucing peliharaan rentan terhadap (flu burung) dan menyediakan jalur potensial untuk penularan zoonosis ke manusia," sebut para peneliti.

Kucing biasanya tertular H5N1 dengan mengonsumsi burung yang terinfeksi, produk unggas mentah, atau susu yang tidak dipasteurisasi dari ternak yang terinfeksi. Studi tersebut juga menyoroti rute penularan yang tidak diketahui, termasuk kucing rumahan tanpa paparan yang jelas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan total 974 kasus H5N1 pada manusia yang dikonfirmasi di 24 negara sejak 2003. Di antara kasus-kasus ini, 470 di antaranya mengakibatkan kematian.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pejabat China Diminta Hemat Biaya Rokok - Covid ASEAN Merebak

Next Article Warning! AS Laporkan Kematian Pertama Manusia terkait Flu Burung

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |