Susi Setiawati, CNBC Indonesia
03 December 2025 14:13
Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir 500 saham masuk dalam Unusual Market Activity (UMA) sejak awal tahun. Meskipun belum tentu melakukan pelanggaran, sinyal UMA ini menunjukkan adanya pergerakan harga atau volume yang tak biasa dan perlu dicermati investor.
Saham yang masuk daftar UMA biasanya mengalami kenaikan harga ekstrem dalam waktu singkat, lonjakan volume tiba-tiba, atau transaksi yang berbeda dari pola biasa. BEI mengirimkan pengumuman UMA sebagai peringatan dini (early warning) agar investor lebih berhati-hati dan tidak ikut euforia secara asal
Penting dipahami, UMA bukan sanksi. Saham yang masuk daftar UMA belum tentu melakukan manipulasi atau pelanggaran. Bursa hanya ingin memastikan bahwa pergerakan tersebut wajar dan bukan hasil rekayasa pasar (market rigging). Setelah UMA muncul, BEI biasanya meminta emiten memberikan penjelasan-misalnya terkait informasi penting, aksi korporasi, rumor, atau kejadian material lain.
Dari daftar saham yang masuk UMA, sejumlah saham konglomerasi juga tercatat ikut terpantau. Kami mencatat setidaknya 16 saham emiten grup konglo yang pernah kena UMA sejak awal tahun, berikut rinciannya:
Efek psikologis UMA terkadang membuat harga saham langsung koreksi, tetapi beberapa saham tetap melanjutkan tren kenaikan jika didukung fundamental atau sentimen kuat.
Secara keseluruhan, masuknya saham konglomerasi ke daftar UMA menegaskan bahwa pergerakan pasar saat ini tidak hanya ramai di saham kecil, tetapi juga mempengaruhi saham milik grup besar. Investor disarankan tetap waspada dan menimbang risiko sebelum ikut dalam pergerakan saham yang terpantau UMA.
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(saw/saw)

1 hour ago
1
















































