Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau menguat pada perdagangan Sabtu (19/7/2024).
Melansir data dari situs resmi PT Antam,logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.927.000/batang, naik Rp 10.000, dari posisi kemarin di Rp 1.917.000/batang.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pada pagi hari ini berada di harga Rp 1.773.000 per gram, menguat Rp 10.000 dari posisi perdagangan kemarin.
Berikut harga emas Antam pada hari ini:
Harga emas Antam yang bergairah terjadi di tengah menguatnya harga emas global pada perdagangan Jumat kemarin.
Merujuk Refinitiv, harga emas di perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (18/7/2025) ditutup di posisi US$ 3.349,26 per troy ons. Harganya menguat 0,32%. Namun dalam sepekan terakhir, emas bergerak melandai 0,19% secara point-to-point.
"Di sektor logam mulia, ada keuntungan secara menyeluruh, berkat melemahnya dolar," kata Edward Meir, analis Marex, dikutip dari Reuters.
Sementara itu dari Indonesia, terkait tarif, masih menyusun rincian perjanjian dagang baru dengan AS, sementara Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada Perdana Menteri Jepang bahwa "kesepakatan yang baik" mungkin saja terjadi.
Awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak berencana memecat Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell, tetapi tetap membiarkan opsi itu terbuka dan kembali mengkritiknya karena tidak memangkas suku bunga.
Namun, Gubernur The Fed Adriana Kugler mengatakan The Fed seharusnya tidak memangkas suku bunga untuk beberapa waktu karena dampak tarif pemerintahan Trump mulai terasa pada harga.
Pelaku pasar mengantisipasi dua pemotongan suku bunga AS pada akhir tahun ini, dengan total 50 basis poin (bps).
Emas tumbuh pesat selama ketidakpastian ekonomi, dan suku bunga yang lebih rendah meningkatkan permintaan investor karena emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Di sisi lain, emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tariknya, karena tidak menghasilkan bunga.
(chd/chd)