Harga Emas Antam Naik Rp10.000/gram, Tembus Rp2.425.000/gram

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia naik signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (2/12/2025).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com pukul 08.30 WIB., di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 2.425.000 per batang, atau naik Rp 10.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga ikut menguat. Hari ini harga buyback berada di level Rp2.286.000 per gram atau naik Rp10.000.

Berikut rincian harga emas Antam Logam Mulia hari ini Selasa, 2 Desember 2025:

Kenaikan harga emas sejalan dengan kenaikan harga emas global. Pada perdagangan sebelumnya Senin (1/12/2025), harga emas dunia naik 0,05% di level US$4.232,45 per troy ons. Kenaikan harga emas ini mampu mencapai level tertinggi enam minggu.

Harga emas naik ke level tertinggi enam minggu pada hari Senin, didukung oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan melemahnya dolar AS, sementara perak mencapai rekor tertinggi menjelang rilis data ekonomi utama AS.

Pada perdagangan kemarin Senin (1/12/2025), indeks dolar AS (DXY) sempat turun mencapai level 99,009, sebelum akhirnya ditutup sedikit lebih tinggi dengan pelemahan 0,03% di level 99,41. Penurunan ini mendorong dolar AS merosot ke level terendah dalam dua minggu,

"Lingkungan yang mendasari ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut, bersama dengan tekanan inflasi yang masih di atas target The Fed, masih menjadi penopang utama dalam emas dan perak," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Para pelaku pasar telah meningkatkan taruhan penurunan suku bunga Desember menjadi 87%, menyusul data ekonomi AS yang lebih lemah dan pernyataan dovish dari para pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller dan Presiden The Fed New York, John Williams.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

Investor juga berfokus pada data-data penting AS minggu ini, termasuk angka ketenagakerjaan ADP November pada hari Rabu dan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) September yang tertunda, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat.

Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, pada hari Senin nanti juga diharapkan akan memberikan petunjuk kebijakan lebih lanjut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |