Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Telekomunikasi India diam-diam meminta para produsen HP untuk menanam aplikasi keamanan siber buatan pemerintah pada produk mereka. Aplikasi tersebut tak bisa dihapus oleh pengguna.
India merupakan salah satu pasar HP terbesar di dunia. Menurut data pemerintah, aplikasi keamanan siber yang diluncurkan sejak Januari 2025 telah membantu memulihkan 700.000 kasus HP hilang, termasuk 50.000 di antaranya hanya sepanjang Oktober lalu.
Apple yang sebelumnya berselisih dengan regulator telekomunikasi India atas pengembangan aplikasi seluler anti-spam pemerintah, termasuk di antara perusahaan-perusahaan seperti Samsung, Vivo, Oppo, dan Xiaomi, yang terikat oleh perintah baru tersebut.
Perintah tersebut dikeluarkan pada 28 November 2025 dan dilihat oleh Reuters. Dalam dokumen perintah, para produsen HP besar diberikan waktu 90 hari untuk memastikan aplikasi buatan pemerintah bernama 'Sanchar Saathi' diinstal secara bawaan (pre-installed) pada setiap HP baru yang beredar.
Bagi HP yang sudah tersebar di rantai pasok, produsen harus mendorong aplikasi tersebut melalui pembaruan software, kata Kementerian Telekomunikasi India. Perintah ini tidak dibuat secara publik dan dikirim secara privat ke para raksasa produsen HP.
Pemerintah mengatakan aplikasi Sanchar Sathi sangat penting untuk membasmi maraknya isu keamanan siber di sektor telekomunikasi, seperti penggandaan nomor IMEI yang memungkinkan penipuan dan penyalahgunaan jaringan.
Pada pertangahan 2025, iPhone diestimasikan berkontribusi terhadap 4,5% dari total 735 juta HP yang beredar di India. Sisanya merupakan HP Android, menurut laporan Counterpoint.
Sebagai informasi, Apple menyisipkan beberapa aplikasi bawaan buatannya pada model-model iPhone. Namun, kebijakan internal perusahaan melarang aplikasi pre-installed pihak ketiga atau milik pemerintah, menurut sumber dalam.
"Apple secara historis menolak permintaan serupa dari pemerintah," kata Tarun Pathak, direktur peneliti di firma riset Counterpoint.
"Kemungkinan besar mereka akan mencari jalan tengah: alih-alih mewajibkan pra-instal, mereka mungkin bernegosiasi dan meminta opsi untuk mendorong pengguna agar menginstal aplikasi pemerintah," ia menambahkan.
Apple, Google, Samsung, dan Xiaomi, tidak merespons permintaan komentar. Kementerian Telekomunikasi india juga tidak merespons.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

49 minutes ago
1

















































