Impor Tepung Singkong Mau Dilarang, Amran Ungkap Perintah Prabowo

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah secara resmi akan membatasi impor tepung tapioka menyusul keluhan petani ubi kayu atau singkong yang produksinya tidak terserap industri. Kebijakan larangan terbatas (lartas) ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut, impor hanya akan dilakukan bila kebutuhan dalam negeri tidak mencukupi. Jika produksi lokal mampu memenuhi kebutuhan industri, pintu impor ditutup.

"Alhamdulillah hari ini atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, kita akan terbitkan Lartas, larangan terbatas impor tepung tapioka. Ini kita impor sesuai kebutuhan. Kalau dalam negeri bisa terpenuhi, impor ditiadakan. Ini keputusan yang sangat strategis diperintahkan oleh Bapak Presiden," ujar Amran dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Adapun harga singkong dilaporkan sedang tertekan. Saat ini petani hanya bisa menjual hasil panennya di kisaran Rp600-Rp700 per kilogram (kg), sementara biaya produksi yang mereka keluarkan mencapai sekitar Rp740 per kg. Kondisi ini membuat banyak petani merugi.

Untuk menahan laju impor, Amran menyebut Kementerian Perdagangan akan segera menerbitkan regulasi baru dalam bentuk Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag). Koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Kemenko Perekonomian pun sudah dilakukan, tinggal menunggu pengesahan payung hukumnya.

"Mudah-mudahan hari ini keluar (lartasnya), paling lambat Senin atau Selasa (bentuk payung hukum lartas) keluar," jelas Amran.

Gubernur Lampung Happy Ada Lartas Singkong, Minta HET Tapioka

Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyambut baik langkah pemerintah pusat tersebut. Ia menilai kebijakan ini akan membantu menstabilkan harga singkong yang selama ini menjadi keluhan utama petani.

"Sebelumnya Pak Presiden melalui Kementan telah mengeluarkan pupuk subsidi untuk ubi kayu Lampung. Dan ini sangat membantu," kata Rahmat dalam kesempatan yang sama.

Namun, ia menuturkan harga singkong tetap tertekan akibat anjloknya harga tepung tapioka global ditambah derasnya impor.

"Tetapi dalam beberapa waktu belakangan ini, harga tepung tapioka yang menurun di tingkat dunia dan masuknya impor akhirnya menekan harga singkong di Provinsi Lampung dan di seluruh Indonesia. Ini menyebabkan petani di seluruh Indonesia untuk singkong mengeluh," jelasnya.

Rahmat menegaskan, keputusan pemerintah membatasi impor akan berdampak langsung pada petani.

"Ini sudah dikeluhkan berbulan-bulan dan alhamdulillah ditanggapi oleh Pak Menteri Pertanian juga melalui Pak Presiden untuk segera menutup Lartas harga tepung tapioka dari luar. Sehingga ini tentunya secara simultan akan menaikkan harga singkong di Provinsi Lampung dan di seluruh Indonesia," ucap dia.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah memberlakukan harga eceran tertinggi (HET) untuk tepung tapioka.

"Kami juga tadi meminta agar HET tepung tapioka juga diberlakukan. Sehingga suplai rantai dagangnya itu bisa benar-benar terkendali oleh kita, untuk menguntungkan petani," pungkas Rahmat.

Konferensi pers tentang Lartas Impor Ethano dan Singkong di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (19/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Konferensi pers tentang Lartas Impor Ethano dan Singkong di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (19/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Konferensi pers tentang Lartas Impor Ethano dan Singkong di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (19/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamentan Sudaryono Beri Sinyal Rilis Aturan Larangan Impor Singkong

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |