Kemensos Tekankan Peningkatan Jaminan Sosial di ICSWSS 2025

4 hours ago 2

loading...

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Agus Zainal Arifin. Foto/Istimewa

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Sosial ( Kemensos ) menekankan urgensi penguatan dan peningkatan terhadap sistem jaminan sosial di International Conference of Social Work and Social Sciences (ICSWSS) 2025. Adapun ICSWSS digelar di Auditorium Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Sabtu (17/5/2025).

“Cita-cita besar bangsa Indonesia, sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo Subianto adalah mewujudkan negara yang rakyatnya tercukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papan,” ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Agus Zainal Arifin melalui keterangannya, Sabtu (17/5/2025).

Dia menuturkan, Kemensos menetapkan sasaran kerja yang mencakup 12 kelompok penerima atensi sosial guna mendukung cita-cita tersebut. Selain itu, ada program bantuan sosial utama Kemensos, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang disalurkan setiap tiga bulan pada masyarakat melalui pendataan kepala daerah setempat.

Baca juga: Sekolah Rakyat akan Dibuka Tahun Ini, Konsepnya Boarding School

"Pekerjaan sosial tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus terpadu, terarah, dan berkelanjutan," tuturnya.

Dia menerangkan, Kemensos juga merancang program Sekolah Rakyat yang ditargetkan berdiri sebanyak 100 unit di seluruh Indonesia pada 2025. "Program ini ditujukan bagi masyarakat kurang mampu dan sudah mulai digagas bersama sejumlah kampus," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemendikti Saintek Ahmad Najib Burhani menambahkan, konferensi internasional menjadi wadah penting untuk meninjau, mengevaluasi, dan mengakui keberhasilan maupun kegagalan, serta kemajuan dan kemunduran dalam bidang pekerjaan sosial dan ilmu sosial dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Sudah saatnya ilmuwan sosial Indonesia mengkritisi dan menyesuaikan pendekatan keilmuannya agar lebih relevan dengan konteks lokal, serta mampu berkontribusi secara orisinal dalam diskursus global," katanya.

Konferensi Internasional tersebut menghadirkan 14 negara yang berasal dari Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Serikat membahas isu pekerja sosial secara global. Kegiatan itu merupakan kolaborasi antara Asian and Pacific Islander Social Work Educators Association (APISWEA) dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ.

(rca)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |