Liputan6.com, Jakarta - Ribuan warga Kecamatan Ketapang berkumpul di Lapangan Desa Taman Sari untuk menghadiri Konser Kebangsaan dan menyatakan dukungan mereka pada pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati (Cabub-Cawabub) nomor urut 2, Radityo Egi Pratama-Syaiful Anwar. Dukungan yang semakin solid ini memberikan sinyal kuat bahwa Egi-Syaiful siap memenangkan Pilkada Lampung Selatan 2024.
Bahauddin Naksabandi, Ketua Panitia Konser Kebangsaan, mengungkapkan bahwa acara ini bukan hanya sekadar hiburan. Melainkan juga ajang silaturahmi warga. “Ini momen penting untuk mempererat persaudaraan warga dan menyatukan dukungan bagi Egi-Syaiful,” ujarnya, Kamis (14/11/2024).
Menurut Bahauddin, antusiasme warga Ketapang menunjukkan bahwa kehadiran Egi-Syaiful mampu menginspirasi harapan baru bagi masyarakat Lampung Selatan. Dia yakin mayoritas masyarakat Lampung Selatan akan melabuhkan pilihannya pada pasangan Egi-Syaiful.
"Insya Allah Lampung Selatan pada akhirnya akan ke 02 semua," kata dia.
Di tengah kemeriahan konser, warga kompak mengacungkan dua jari sebagai simbol dukungan mereka. Ribuan warga yang hadir menjadi bukti semakin kuatnya arus dukungan terhadap pasangan Egi-Syaiful.
Selain menghadirkan musisi terkenal seperti Charly van Houten, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Gus Ihsan Lathief dan Hanaya Band. Calon Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Sepanjang konser, suasana meriah terasa kian hidup berkat kehadiran musisi lokal yang turut membangkitkan semangat warga. Adapun Egi menegaskan komitmennya untuk membangun Lampung Selatan dengan program-program yang menyentuh kebutuhan masyarakat.
"Kami akan berfokus pada perbaikan infrastruktur, peningkatan lapangan kerja, dan akses layanan publik untuk kemajuan Lampung Selatan," jelasnya.
Ciptakan Ruang Terbuka untuk Kritik dan Diskusi
Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Lampung Selatan (Cabup-Cawabup Lamsel) nomor urut 2, Radityo Egi Pratama-Syaiful Anwar, berkomitmen menciptakan ruang terbuka bagi warga Lampung Selatan untuk berdiskusi dan menyampaikan kritik. Ia menilai, kritik adalah bagian penting dari proses demokrasi dan kemajuan daerah.
Dalam sebuah diskusi dengan kaum muda, Egi mendapat pertanyaan apakah dirinya nanti akan antikritik atau tidak. Egi menegaskan sikapnya yang tidak akan antikritik.
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang tidak antikritik. Salah satu syarat untuk menjadi negara maju itu adalah dengan dialektika antara pemangku kebijakan sama yang dilayani," ungkap Egi, Senin (11/11).
Egi menyadari bahwa sebagai pemimpin, keterbukaan terhadap kritik dapat meningkatkan kepercayaan publik. Dengan adanya ruang diskusi, ia berharap dapat mendengar langsung aspirasi dan harapan masyarakat.
Menurutnya, dialektika atau dialog antara pemimpin dan rakyat adalah dasar bagi pemerintahan yang responsif. Egi percaya bahwa semua kebijakan akan lebih efektif jika dibentuk melalui partisipasi publik.
Ia pun berkomitmen akan menciptakan forum dialog secara rutin bagi warga Lampung Selatan. Dengan demikian, masyarakat dapat menyampaikan kritik dan saran tanpa takut diabaikan.
"Karena sejatinya tugas kami adalah untuk melayani masyarakat, jadi sudah menjadi kewajiban bagi kami mendengarkan kritik atau aspirasi warga," kata Egi.