Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku siap "menggertak" Meksiko usai negara tersebut tiba-tiba memberi sinyal akan menerapkan tarif baru, di tengah proses percepatan perjanjian dagang bilateral Indonesia-Meksiko.
Ia mengatakan, Indonesia akan meminta pengecualian, dan bisa saja memberikan tekanan diplomatik bila diperlukan.
"Ya dia juga butuh kita, ya sedikit-sedikit gertak saja sih," ucap Budi dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Budi menjelaskan, Indonesia dan Meksiko sebenarnya tengah membangun momentum untuk mempercepat penyelesaian perjanjian bilateral. Pemerintah Indonesia bahkan menawarkan pola negosiasi yang cepat seperti yang diterapkan pada negara lain, yakni meniru efisiensi model yang dilakukan Indonesia dengan Peru.
"Saya bilang udahlah kita bilateral, kita bilateral Meksiko-Indonesia. Ikuti saja modelnya Peru. Peru itu kita tidak lama selesai. Mereka (pihak Meksiko) setuju dan semangat," katanya.
Menurut Budi, negara dengan total perdagangan yang tidak terlalu besar biasanya dapat merampungkan kesepakatan lebih cepat.
"Contohnya kita dengan Peru, kita dengan Tunisia, itu cepat selesai," ujarnya.
Sebaliknya, negara dengan nilai perdagangan besar biasanya membutuhkan waktu panjang.
"Tetapi kalau total trade-nya terlanjur besar itu susah, tidak mudah. Contohnya dengan Uni Eropa, butuh waktu 10 tahun. Kalau Peru nggak sampai 2 tahun sudah selesai," jelas dia.
Karena itu, Budi meminta agar pembahasan dengan Meksiko bisa selesai hanya dalam tiga bulan. Namun target itu terancam buyar setelah ia mendapat kabar soal rencana tarif baru yang akan diterapkan Meksiko.
"Nah ini saya bilang ke Meksiko, kalau bisa kita 3 bulan selesai. Eh tiba-tiba tadi ngasih tau kalau mau ada tarif baru," kata Budi.
Ia mengatakan, pihaknya akan menemui perwakilan Meksiko untuk meminta Indonesia dikecualikan dari tarif tersebut. Bila tidak dikabulkan, proses bilateral bisa saja dihentikan.
"Kalau gak dikecualikan, ya nggak usah bilateral," tegasnya.
Meski begitu, Budi memastikan tujuan Indonesia ialah tetap menjaga hubungan dagang yang saling menguntungkan dengan Meksiko.
"Cuman maksud kita, bahwa kita juga butuh dia ya, karena mereka ada pasar yang bagus lah ya buat Indonesia," pungkasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































