Menua dan Kaya: 'Silver Economy' Ubah Peta Bisnis Asuransi Jiwa Dunia

1 hour ago 1

Key Takeaway

  • Seperempat atau 27% dari seluruh penduduk di pasar maju akan berusia di atas 65 tahun pada tahun 2050.
  • Industri asuransi memiliki peluang untuk mendefinisikan ulang relevansinya bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun.
  • Mekanisme untuk perawatan yang di-cover oleh perusahaan asuransi perlu disesuaikan.

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan Sigma terbaru dari Swiss Re mencatat bahwa seperempat atau 27% dari seluruh penduduk di pasar maju akan berusia di atas 65 tahun pada tahun 2050. Era Ekonomi Perak atau Silver Economy ini diperkirakan akan membentuk kembali basis pelanggan inti industri asuransi jiwa global.

Dengan era ekonomi perak ini, perusahaan asuransi jiwa dipandang perlu untuk beralih dari produk pengganti pendapatan dan perlindungan risiko berorientasi keluarga menjadi solusi perencanaan kekayaan dan pendanaan perawatan pribadi.

Pendekatan baru terhadap desain produk anuitas, pengumpulan risiko, dan penggabungan perlindungan perawatan akan memenuhi kebutuhan populasi lanjut usia yang terus berubah.

CEO Swiss Re Life & Health Reinsurance Paul Murray mengatakan dampak ekonomi perak terhadap perusahaan asuransi akan semakin cepat yang mengarah pada fase inovasi baru. "Kita melihat generasi yang lebih besar, hidup lebih lama, dan memasuki masa pensiun dengan kekayaan yang lebih besar daripada sebelumnya," jelasnya dikutip, Selasa (2/12/2025).

Dengan pendekatan baru dalam desain dan penyediaan produk, jelasnya, industri asuransi memiliki peluang untuk mendefinisikan ulang relevansinya bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Sigma Swiss Re menangkap bahwa di seluruh dunia populasi menua dengan kecepatan yang memecahkan rekor, didorong oleh penurunan angka kelahiran dan peningkatan harapan hidup. Di negara-negara maju akan ada 35% lebih banyak individu berusia 65 tahun ke atas pada 2025 dibandingkan dengan 2025. Jepang dan Korea Selatan sudah berada di garis depan dalam hal penuaan dengan lebih dari 30% penduduknya berusia di atas 65 tahun saat ini.

Pada saat sama, kekayaan condong tajam ke generasi yang lebih tua. Misalnya di AS, rumah tangga berusia 55 tahun ke atas memiliki aset hampir US$120 triliun atau setara dengan 4 kali lipat PDB nasional. Hal ini menunjukkan kekuatan finansial para generasi tua sekaligus skala tantangan umur panjang.

Jérôme Jean Haegeli, Kepala Ekonom Grup Swiss Re, mengatakan umur asuransi yang lebih panjang akan memengaruhi sisi risiko dan aset bisnis asuransi. "Seiring dengan bertambahnya usia populasi dan orang-orang mulai menarik tabungan, inflasi, dan suku bunga jangka panjang dapat meningkat, yang akan mendukung imbal hasil investasi dan profitabilitas yang lebih tinggi bagi perusahaan asuransi," jelasnya.

Fase Akumulasi ke Dekumulasi

Untuk memenuhi persyaratan ekonomi perak, perusahaan asuransi harus mengalihkan fokusnya dari fase akumulasi umur konsumen ke fase dekumulasi.

Fase akumulasi biasanya berlangsung selama masa kerja. Dalam fase ini, biasanya orang-orang mengembangkan kekayaan dan melindungi tanggungan melalui produk-produk seperti asuransi jiwa berjangka, asuransi jiwa seumur hidup, dan asuransi jiwa universal. Solusi-solusi ini melindungi dari guncangan finansial akibat kematian dini atau kecacatan dan mendukung generasi muda dalam membangun kekayaan untuk masa depan.

Sementara itu fase dekumulasi adalah masa setelah pensiun. Dalam fase ini, penekanan beralih ke konversi tabungan menjadi aliran pendapatan. Misalnya, melalui dana pensiun yang didanai pemerintah dan perusahaan, serta anuitas. Selain itu, akses ke layanan perawatan pribadi seperti layanan medis dan panti jompo juga perlu dijamin.

Pada 2025, seorang pensiunan berpenghasilan tinggi berusia 65 tahun di negara-negara maju diperkirakan akan hidup 23 tahun lebih lama. Masa pensiun yang lebih lama ini, ditambah dengan peralihan dari jaminan imbal hasil pada produk pensiun, berarti para pensiunan akan memiliki tabungan yang substansial tetapi tidak memiliki jaminan pendapatan, sehingga meningkatkan risiko mereka hidup lebih lama dari tabungan mereka.

Penyesuaian Produk

Pertumbuhan jumlah penduduk berusia 80 tahun ke atas pada 80% akan membebani layanan perawatan jangka panjang yang saat ini sudah menyumbang lebih dari 2% PDB di negara-negara maju. Pasalnya, jumlah penduduk berusia 80 tahun ke atas diperkirakan akan tumbuh sebesar 80% di Eropa dan 120% di Amerika Utara.

Dengan potensi membengkaknya biaya perawatan para lansia ini maka mekanisme untuk perawatan yang di-cover oleh perusahaan asuransi perlu disesuaikan. Penjaminan asuransi perawatan jangka panjang bisa rumit mengingat sifat produk yang berjangka panjang dan ketidakpastian parameter.

Pendekatan yang berhasil saat ini bertujuan untuk melengkapi ketentuan negara atau menggabungkan perawatan jangka panjang dengan perlindungan penyakit kritis dan jiwa.

Misalnya di Prancis, produk yang melengkapi ketentuan pemerintah terbukti populer. Pasar perawatan jangka panjang telah berkembang menjadi 1,4 juta pemegang polis dan premi tahunan lebih dari EUR500 juta. Produk-produk tersebut disesuaikan dengan keterjangkauan serta dengan distribusi yang didukung oleh jaringan bancassurance dan saluran digital.

Kebutuhan mendesak lainnya adalah perlindungan kanker bagi pemegang polis lansia. Pasalnya, usia rata-rata diagnosis kanker adalah 67 tahun tetapi sebagian besar polis penyakit kritis berakhir sebelum pensiun sehingga menimbulkan kesenjangan perlindungan tepat ketika risiko mencapai titik tertinggi.

Di Thailand dan Korea, perusahaan telah meluncurkan perlindungan khusus kanker yang ditujukan bagi lansia yang dibundel dengan produk kesehatan atau anuitas yang lebih luas. Polis ini memastikan bahwa keluarga lansia tidak dibiarkan menanggung beban finansial dan medis sendirian akibat kanker.

(ach/ach)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |