loading...
Polmed memamerkan karya inovatif hasil riset sivitas akademika yang berorientasi pada penerapan teknologi vokasi di lapangan. Foto/Dok. SindoNews
MEDAN - Politeknik Negeri Medan ( Polmed ) menggelar kegiatan Diseminasi Penelitian Panen Raya Berdikari 2025 di Aula Gedung Direktorat Polmed, Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini menjadi ajang pamer karya inovatif hasil riset sivitas akademika Polmed yang berorientasi pada penerapan teknologi vokasi di lapangan.
Program Panen Raya Berdikari merupakan inisiatif dari Kemendiktisainstek melalui Program Katalisator Kemitraan Berdikari. Fokusnya mendorong diseminasi hasil riset agar lebih membumi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Baca juga: Kisah Nazwa, Anak Pencari Barang Bekas yang Lolos ke Polmed dan Raih KIP Kuliah
Beberapa hasil penelitian yang dipamerkan antara lain teknologi pemanas udara untuk efisiensi produksi biodiesel berbahan minyak jelantah, pupuk hayati dari limbah jagung dan sawit. Kemudian moda angkut hasil panen tanpa awak, serta sistem traceability coffee yang mendukung rantai pasok industri kopi nasional.
Tahun ini, tim Berdikari Polmed yang terdiri dari peneliti Polmed dan Politeknik Wilmar Nabati Indonesia (WBI) menjadi salah satu tim yang dinilai paling menonjol. Ini karena riset-risetnya telah menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia usaha.
“Kita ingin hasil penelitian dari kampus bisa langsung digunakan oleh masyarakat dan industri. Melalui Panen Raya Berdikari, karya riset dosen dan mahasiswa Polmed semakin dekat dengan kebutuhan dunia nyata,” kata Direktur Polmed Idham Kamil saat membuka kegiatan.
Idham menuturkan, kegiatan ini adalah wujud nyata keberhasilan penelitian terapan di kampus vokasi. Empat inovasi tersebut meliputi alat pemanas udara untuk efisiensi produksi biodiesel dari minyak jelantah, pupuk hayati berbasis limbah jagung dan sawit, moda angkut hasil panen tanpa awak, serta sistem jejak kopi Sicafee berbasis GPS dan blockchain. Keempatnya menjadi bukti bahwa riset vokasi mampu menghasilkan solusi yang relevan dan berdampak luas.
Dari sektor energi, tim peneliti dari Polmed mengembangkan teknologi pemanas udara yang meningkatkan efisiensi produksi biodiesel hingga 90%, dengan kapasitas 480 liter per hari. Teknologi ini membantu proses esterifikasi berjalan lebih cepat, hemat energi, dan stabil.