Pilgub Jateng, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Cagub-Cawagub Top of Mind di Survei Populi Center

3 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Calon Gubernur Pilgub Jawa Tengah 2024 Nomor Urut 2 Ahmad Luthfi unggul dibandingkan Cagub Nomor Urut 1 Andika Perkasa. Hal tersebut mengemuka dalam siaran pers yang dirilis oleh Populi Center, Sabtu (23/11/2024).

Populi Center menyelenggarakan Survei Partisipasi dan Preferensi Pemilih Jelang Pilgub Jateng, mulai tanggal 17 hingga 22 November 2024. Sampel responden tersebar secara proporsional di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Tujuan survei ini untuk melihat peta persaingan terkini di antara calon-calon yang berlaga dalam Pilgub Jawa Tengah sebagai referensi bagi pemilih dalam menentukan pilihan. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.

Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multi stage random sampling) dengan rentang Margin of Error (MOE) + 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan aplikasi Populi Center.

Hasil survei kali ini menunjukkan bahwa pertama, tingkat popularitas dari para kandidat yang ditanyakan secara terpisah memperlihatkan nama Ahmad Luthfi mendapat tingkat pengenalan tertinggi dengan 74,8 persen. Pada urutan selanjutnya adalah Andika Perkasa dengan 71,6 persen, Taj Yasin Maimoen dengan 70 persen, dan Hendrar Prihadi dengan 44,7 persen.

Selanjutnya dari pengenalan tokoh-tokoh tersebut, tingkat kesukaan tertinggi diperoleh Taj Yasin Maimoen dengan 82,5 persen. Pada urutan selanjutnya adalah Ahmad Luthfi (80,2 persen), Andika Perkasa (77,8 persen), dan Hendrar Prihadi (72 persen).

Kedua, elektabilitas terbuka (top of mind) calon gubernur menunjukkan bahwa elektabilitas tertinggi diperoleh Ahmad Luthfi dengan 45 persen, sementara Andika Perkasa berada di urutan kedua dengan 28,8 persen. Adapun nama-nama lain yang muncul mendapat angka di bawah 5 persen, seperti di urutan ketiga terdapat nama Taj Yasin Maimoen (3,2 persen), dan di urutan keempat terdapat nama Ganjar Pranowo (1,8 persen). Sisa angka masuk kategori nama-nam tokoh lain, dan sebesar 18,6 persen menolak menjawab.

Ketiga, untuk elektabilitas terbuka (top of mind) calon wakil gubernur, elektabilitas tertinggi diperoleh Taj Yasin Maimoen dengan 45,6 persen, diikuti Hendrar Prihadi dengan 25,3 persen di urutan kedua. Untuk nama-nama tokoh lain mendapat angka di bawah 2 persen. Sementara yang tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 24 persen.

Keempat, pada elektabilitas head to head pasangan calon, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen dengan 57,8 persen mengungguli pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dengan 32,8 persen. Adapun masyarakat yang belum memutuskan sebesar 6,8 persen dan yang menolak menjawab sebesar 2,6 persen.

Kelima, pada penilaian kapabilitas yang ditanyakan secara terpisah, data menunjukkan bahwa pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul pada seluruh kategori yang ditanyakan, mulai dari Banyak didukung ulama (74,3 persen), Berpengalaman/memahami masalah Jawa Tengah (59,5 persen), Bisa membangun infrastruktur (45,8 persen), Bisa menciptakan lapangan pekerjaan (45,6 persen), dan Berani memberantas korupsi/pungutan liar (42,5 persen).

Keenam, terkait dengan sumber informasi pilkada, masyarakat menilai bahwa pihak yang paling sering membicarakan atau memberikan informasi mengenai perkembangan Pilkada Jawa Tengah adalah Ketua RT/RW/Dusun dengan 18,8 persen.

Di urutan selanjutnya adalah Aparat desa/kelurahan (18,2 persen), Kelompok pengajian (5,3 persen), Kelompok PKK (3,6 persen), Karang taruna (2,2 persen), Babinsa (0,4 persen), Organisasi pencak silat (0,4 persen), Bhabinkamtibmas (0,3 persen). Adapun yang menjawab tokoh lainnya sebesar 16,9 persen, serta yang menolak menjawab sebesar 33,9 persen.

Ketujuh, terkait penilaian netralitas lembaga yang ditanyakan secara terpisah, TNI menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan tertinggi dengan 80,7 persen bahwa lembaga tersebut akan bertindak netral/tidak memihak salah satu pasangan calon pada Pilgub Jawa Tengah.

Pada urutan selanjutnya adalah Bawaslu (78,9 persen), KPU (78,7 persen), Ketua RT/RW/Dusun (73,9 persen), Polri (72,8 persen), Pegawai pemerintah/ASN (69,5 persen), dan perangkat desa (68,2 persen).

Kedelapan, terkait pengaruh pemberian uang/barang, mayoritas masyarakat atau sebesar 54,8 persen menilai bahwa pemberian uang/barang berpengaruh untuk memilih salah satu pasangan calon. Sementara yang menjawab tidak berpengaruh sebesar 42,6 persen. Adapun yang tidak menjawab sebesar 2,6 persen.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |