Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menegaskan sosok pemimpin harus bersikap adil kepada seluruh yang dipimpinnya. Konsep keberlanjutan dinilainya menjadi penting dalam memimpin suatu wilayah.
"Pemimpin itu harus adil, yang bagus dari masa lalu dipertahankan. KJP dipertahankan, kartu-kartu dipertahankan, yang belum ada izin kami hadirkan. Itulah konsep keberlanjutan yang kadang-kadang tidak ada ya dalam politik di daerah-daerah kita," kata Ridwan Kamil dalam debat Pilkada Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024).
Ridwan menuturkan, pada zaman Anies Baswedan, kondisi Tanah Abang yang sepi lantaran disebabkan pemimpin selanjutnya tidak mempromosikan Tanah Abang. Lalu tiba-tiba sekelompok orang menyalahkan Anies padahal tugas gubernur selanjutnya untuk mencari solusi.
"Itulah yang disebut keberlanjutan kepemimpinan. Jadi poin saya silakan mengulik-ngulik masa lalu, enggak ada masalah. Karena saya bilang seburuk-buruknya pemimpin adalah pemimpin yang tidak mau ngambil keputusan, mendingan jadi pemimpin mengambil keputusan keliru diperbaiki daripada yang pencitraan takut salah takut dibully kemudian hanya duduk dia menunggu 5 tahun. Saya kira, saya tidak begitu. Mendingan ambil risiko kadang gagal kadang berhasil, tapi itu sudah sumpahnya mencari solusi untuk masyarakat," kata dia.
Debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 digelar Minggu 17 November 2024 mulai pukul 19.00 WIB di Golden Ballroom-The Sultan Hotel & Residence, Jakarta. KPU DKI Jakarta mengusung tema "Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim" pada debat ketiga.
Ada 6 sub tema pada debat Pilkada Jakarta, yaitu penanganan banjir, penataan pemukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan. Lalu pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Debat diikuti ketiga paslon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024, yaitu paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Ridwan Kamil Bangun Giant Sea Wall
Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) menyatakan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Giant Sea Wall sebagai program pengendalian banjir adalah langkah penting.
Hal tersebut disampaikan RK saat menanggapi pernyataan Cagub nomor urut 3 Pramono Anung dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).
BACA JUGA:Ridwan Kamil-Suswono Hadir, Atribut Partai Pendukung Warnai Lokasi Debat Pilkada Jakarta 2024 "Saya setuju bahwa pembangunan Giant Sea Wall adalah langkah penting. Namun, saya menekankan bahwa pembangunan di Jakarta harus memenuhi prinsip keadilan sosial, ekonomi, dan lingkungan," ujar Ridwan Kamil, Minggu (17/11/2024).
Oleh sebab itu, RK menyebut pemerintah harus berdialog dengan warga. Selain itu, kata dia, pemerintah juga bisa melibatkan berbagai lembaga dan komunitas pemerhati lingkungan untuk memperoleh masukan.
"Kunci utamanya adalah dialog. Warga, LSM, dan organisasi lingkungan seperti WALHI harus dilibatkan untuk merumuskan apakah Giant Sea Wall adalah solusi satu-satunya," ucap dia.
Lebih lanjut, RK menerangkan bahwa bersama pasangannya Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Suswono juga memiliki visi untuk menambah mangrove dan memperluas tanggul yang sudah ada di Jakarta.
"Tambahan gagasan kami adalah menjadikan kawasan Giant Sea Wall sebagai ruang sosial. Kawasan tersebut harus memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk generasi muda," tandas Ridwan Kamil.