Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), menanggapi hasil surveinya yang dilakukan lembaga penelitian Saiful Mujani Research Center (SMRC).
Adapun elektabilitas Ridwan Kamil tak lagi berada di posisi puncak, di mana posisinya berada di urutan kedua.
"Poinnya adalah, survei itu bukan penentu takdir. Hasil survei itu akan jadi bahan penting buat kami melakukan evaluasi," kata RK usai blusukan bersama Relawan Baris (Bersama Ridwan Kamil-Suswono) di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (13/11/2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengaku bakal tetap rajin melakukan blusukan hingga akhir masa kampanye. RK tetap optimis bisa menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024, kendati hasil surveinya rendah.
"Apapun hasil surveinya, jawabannya kami akan terus blusukan, kita kencengin. Kita optimis menang satu putaran," ungkap RK.
Lebih lanjut, dia berkaca pada sejarah yang pernah terjadi di beberapa survei. Dia berujar, ada pasangan yang menang kontestasi politik meski hasil surveinya minim.
Keadaan ini, kata dia pernah ia alami ketika mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung. Meski hasil surveinya rendah, Ridwan Kamil berhasil menjadi orang nomor satu di Bandung saat itu.
Survei SMRC Pilkada Jakarta 2024: RK-Suswono 39,1%, Pramono-Rano 46%, Dharma-Kun 5,1%
Lembaga penelitian Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkait Pilkada Jakarta 2024, di mana salah satunya memotret elektabilitas para calon gubernur dan wakil gubernur yang berkontestasi.
Hasilnya, pasangan gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno unggul dari dua paslon lainnya, di mana meraih 46%.
"Pasangan M. Ridwan Kamil-Suswono 39,1%, Pramono Anung-Rano Karno 46%, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 5,1%. Dan yang belum tahu 9,8%," kata Direktur Eksekutif SMRC Deni Irfani, Rabu (13/11/2024).
Dia menuturkan, perbedaan elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono berubah menjadi signifikan dari tidak signifikan secara statistik dalam rentang sekitar 3 minggu.
Di mana selisih dukungan antara pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK-Suswono dalam survei terakhir (31 Oktober-9 November 2024) sekitar 6,9%, signifikan secara statistik.
Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.210 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
"Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara)50%, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63% dari total sampel, spot check secara random sebesar 20% dari total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti," ujarnya.
Tingkat Pengenalan
Lebih jauh ia mengungkapkan dikenalan Pramono Anung (55%) masih lebih rendah dibanding Ridwan Kamil (92%) sebagai sesama calon gubernur.
Tapi pasangan Pramono Anung, yakni Rano Karno, sangat populer bagi warga Jakarta (dikenal oleh 93%).
Dari sisi kualitas, tingkat penerimaan terhadap Pramono Anung dan Rano Karno juga lebih positif dibanding calon lainnya.
"Di antara yang tahu, yang suka kepada Rano Karno mencapai 92%, sementara tingkat kesukaan Pramono Anung sekitar 77%. Tingkat penerimaan keduatokoh itu lebih tinggi dibandingkan dengan tokoh atau calon-calon kainnya: Ridwan Kamil (74%), Suswono (61%), Dharma Pongrekun (57%), dan Kun Wardana (59%). Ini menjelaskan mengapa pasangan Pramono-Rano sementara unggul secara signifikan untuk sementara ini," pungkasnya.