Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani bercerita terkait asal mula tercetusnya rencana pembangunan proyek kampung haji di Makkah, Arab Saudi.
Rosan mengungkapkan, rencana proyek kampung haji merupakan oleh-oleh saat Ia mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto pada lawatan ke Arab Saudi di bulan Mei 2025 lalu. Prabowo menyampaikan keinginannya untuk memiliki Kampung Haji di Makkah pada pangeran Muhammad Bin Salman.
"Itu siang hari, kemudian malam harinya kita diundang makan. Disitu Crown Prince-nya atau pangerannya menyampaikan, oke boleh kita akan berikan," ujarnya saat ditemui di Park Hyatt Jakarta, Selasa (2/12).
Namun, dalam melaksanakan rencana tersebut, Arab Saudi perlu mengubah regulasi negaranya. "Juli akhir undang-undangnya dirubah, jadi institusi asing itu boleh memiliki tanah di Makkah or Medina, hak milik, boleh memiliki. Yang dimana undang-undang ini berlakunya Januari, Januari 2026," ungkapnya.
Selanjutnya, untuk proses selanjutnya, pemerintah bertemu dengan otoritas Arab Saudi, yaitu Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC). Namun, dalam pemanfaatan lahan disana ternyata bukan hanya untuk Indonesia, melainkan ada sejumlah negara-negara lain yang berminat dan memiliki niat yang sama.
"Ternyata kita bukan datang beli, kita disuruh bidding, disuruh tender. Dikasihlah 8 plot oleh mereka. Kita lihatlah, dan waktu itu hanya satu setengah bulan. Kita lihat, dari 8 plot itu kita pilih yang nomor 6. Ternyata nomor 6 plot, nomor 6 ini ternyata yang paling favorit," jelasnya.
Rosan mengaku beruntung pada pilihannya karena lahan di lokasi tersebut merupakan lahan cukup bagus karena tidak memerlukan pendanaan yang besar untuk meratakan bebatuan. "Kenapa paling favorit? Karena itu lahannya udah relatif rata, flat, dan relatif agak kosong. Karena yang lain, tanahnya berbatu, untuk ngecahin batunya rata-rata 3-4 tahun. Yang pertama," imbuhnya.
Selain itu, tantangan selanjutnya juga perlu negosiasi terkait rencana pembangunannya. "Kalau ada hotel, gedung, bangunannya, itu harus dinegosiasikan dulu. Jadi it will take sometimes lah," ucapnya.
Rosan melanjutkan lebih jauh, lokasi Kampung Haji milik Indonesia berdekatan dengan Masjidil Haram yang jaraknya sekitar 1,5 - 2,1 km.
Kabar terbaru, Rosan mengungkapkan, di lokasi plot yang dipilih oleh Indonesia banyak peminat. Dari 90 kompetitor, Indonesia telah masuk ke 3 besar.
"Dan plot yang kita ikut bidding nomor 6, daerah Eastern Hindawiyah, itu ada 90 bidder yang ikut. Ada 90 bidder. Ya, infonya kemarin, kita sudah tiga besar nih. Tiga besar. Jadi mohon doa restunya, mohon doanya, Insya Allah semoga kita bisa mendapatkan lahan itu," ungkapnya.
Hingga saat ini, pemerintah telah memperjuangkan seluas 84 hektar tersebut. Karena potensi Kampung Haji sangat besar sesuai dengan jumlah masyarakat Indonesia yang pergi ibadah Umroh dan Haji cukup
"Karena umroh setiap tahunnya dari Indonesia itu rata-rata dua juta orang. Haji kurang lebih 200 sampai 220 ribu orang. Jadi itulah yang akan kita prioritaskan untuk mendapatkan layanan yang lebih baik dalam rangka menjalankan ibadah haji dan umroh," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

55 minutes ago
1

















































