loading...
Donald Trump bersiap mengeluarkan kebijakan yang akan melarang penjualan drone DJI di Amerika. Foto: YMCinema
JAKARTA - Pemerintahan Presiden Trump dilaporkan tengah merencanakan serangkaian perintah eksekutif yang dapat secara efektif melarang perusahaan-perusahaan China, termasuk raksasa seperti DJI dan Autel, untuk menjual drone mereka di Amerika Serikat!
Ini adalah sebuah pukulan telak yang mengisyaratkan akhir era dominasi drone China di langit Paman Sam, dan menjadi babak baru dalam perang teknologi antara kedua negara adidaya.
Perintah eksekutif ini, menurut laporan dari The Washington Post, bisa saja ditandatangani secepatnya minggu ini. Meskipun tidak akan mencakup larangan total secara langsung, namun perintah tersebut akan menginstruksikan komunitas intelijen AS untuk mempercepat peninjauan yang sudah ada terkait apakah produsen drone China menimbulkan risiko keamanan nasional.
Selain itu, perintah-perintah tersebut dilaporkan akan mewajibkan pemerintah federal untuk berinvestasi besar-besaran dalam industri drone domestik AS, sambil juga memperbarui peraturan federal mengenai di mana drone komersial dapat terbang secara legal.
Amerika Serikat memang memiliki produsen drone domestik sendiri, seperti Skydio yang berbasis di Silicon Valley. Namun, meskipun DJI tidak mengungkapkan angka penjualannya secara publik, penjualan DJI jelas jauh melampaui Skydio. Ini menunjukkan betapa besarnya pangsa pasar yang dikuasai DJI di AS selama ini.
Meskipun para penggemar fotografi yang menggunakan drone seperti DJI Mini 4 Pro kemungkinan besar tidak akan senang dengan langkah ini, Lisa Ellman, co-founder dan CEO Commercial Drone Alliance, mengatakan kepada The Washington Post bahwa peraturan baru tersebut dapat memberikan dorongan besar bagi industri drone AS. Ia menambahkan bahwa organisasinya telah melobi "kepemimpinan AS untuk waktu yang sangat lama" demi terwujudnya kebijakan ini.
Perjalanan Penuh Duri Menuju Larangan Total: Jejak Kecurigaan AS
Rumor tentang potensi larangan drone China sebenarnya sudah berembus cukup lama, menciptakan ketegangan yang terus memuncak. Pada 2022, Departemen Keuangan AS telah menambahkan DJI dan tujuh perusahaan China lainnya ke dalam daftar Kompleks Industri Militer China.
Penambahan ini mengindikasikan adanya kekhawatiran terkait keamanan nasional dan secara efektif melarang perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS untuk mengekspor teknologi kepada mereka. Sejak saat itu, DJI telah terlibat dalam pertempuran hukum yang sengit dengan AS terkait masuknya mereka ke dalam daftar tersebut.