Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Moskow justru ingin membawa kemitraannya dengan China dan India ke tahap yang lebih ambisius, terutama di sektor teknologi.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam forum investasi Russia Calling pada Selasa (2/12/2025), menegaskan kembali betapa pentingnya dua mitra dagang utama tersebut bagi strategi ekonomi Rusia.
Putin menyoroti bahwa Beijing dan New Delhi, yang menolak mengikuti sanksi Barat terhadap Moskow, telah melakukan pendekatan yang disebutnya "rasional dan pragmatis." Alih-alih menjauh, kedua negara itu memperluas hubungan dagang dengan Rusia sepanjang konflik Ukraina, sehingga memperkuat posisi Moskow di Asia.
Presiden Rusia itu memuji "persahabatan dan kemitraan strategis selama bertahun-tahun" dengan China dan India, sembari menekankan bahwa volume perdagangan dengan masing-masing negara telah "meningkat secara signifikan" dalam 3 tahun terakhir.
"Kami bertujuan membawa kerja sama dengan Republik Rakyat Tiongkok dan Republik India ke tingkat yang sama sekali baru, termasuk melalui peningkatan aspek teknologinya," ujar Putin, dilansir RT.
Putin menggarisbawahi lompatan besar pada perdagangan Rusia-China yang hampir berlipat ganda dari 2020 hingga 2024 dan melampaui angka US$240 miliar pada tahun lalu.
Pada Oktober, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov juga mengungkap bahwa kedua negara telah meninggalkan mata uang Barat dalam transaksi bilateral. Kini mayoritas pembayaran dilakukan menggunakan rubel dan yuan.
Bulan lalu, Moskow dan Beijing merilis peta jalan bersama untuk memperkuat hubungan bilateral. Dokumen tersebut mencakup janji untuk saling mendukung dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian, perdagangan, ekologi, dan investasi hingga kecerdasan buatan (AI) dan eksplorasi ruang angkasa.
Sementara itu, perdagangan India-Rusia menunjukkan ketimpangan yang besar namun terus meningkat. Ekspor India ke Rusia bernilai sekitar US$5 miliar, sedangkan impor dari Rusia mencapai US$64 miliar. Kedua negara menargetkan perdagangan bilateral sebesar US$100 miliar pada 2030.
Selain sektor energi dan komoditas, Moskow juga memperluas kerja sama produksi bersama dengan India mencakup bidang militer maupun sipil.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada Selasa bahwa Rusia "siap membagikan apa pun yang dapat dibagikan" kepada India, terutama terkait transfer teknologi.
Adapun Putin dijadwalkan membahas produksi bersama jet tempur generasi kelima Rusia, Sukhoi Su-57, dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam kunjungannya ke New Delhi pekan ini.
Proyek tersebut telah lama menjadi bagian dari pembicaraan pertahanan kedua negara dan diperkirakan menjadi salah satu isu utama dalam upaya memperdalam hubungan strategis Rusia-India.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































