Teknologi China Jadi Rebutan Amerika, Situasi Berbalik 180 Derajat

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS) ketahuan menggunakan model AI terbuka buatan China. Ini terjadi di tengah perang teknologi dua negara yang tak berkesudahan.

Fisikawan dan insinyur machine learning, Misha Lakin menemukan fenomena tersebut. Perusahaan AI asal AS mengadopsi model AI terbuka gratis, yang sebagian besar dari China dengan kemampuan yang cukup baik.

"Model-model ini tidak terlalu jauh tertinggal dari garis batas, Secara mengejutkan sangat dekat," kata Laskin dikutip dari NBC News, Senin (1/12/2025).

Model AI China dipilih karena harganya yang lebih murah namun tetap bisa bersaing dengan produk AS yang memiliki sistem mahal. NBC News menemukan hal serupa setelah berbicara dengan lebih dari 15 pendiri startup AI, insinyur machine learning, pakar industri, serta investor.

Namun fenomena tersebut menimbulkan masalah bagi industri AI di AS. Banyak investor diketahui menginvestasikan banyak uang hingga puluhan miliar dolar pada raksasa AI setempat, OpenAI dan Anthropic.

Investasi itu dilakukan dengan harapan perusahaan-perusahaan AI tersebut bakal mendominasi pasar dunia di kemudian hari.

Di sisi lain dunia, China, banyak bermunculan model AI dengan sumber terbuka dengan kemampuan yang sangat luar biasa baiknya. Sebut saja R1 dari DeepSekk dan Qwen milik Alibaba yang bisa digunakan siapapun, termasuk menyalin, memodifikasi, dan mengoperasikannya.

Konsep ini berbeda dengan yang ditawarkan perusahaan AS seperti OpenAI dan Anthropic yang tertutup. Aksesnya hanya bisa dilakukan melalui pusat data atau jalur yang dikendalikan oleh para perusahaan.

Perbedaan mendasar dari model di dua negara membuat perusahaan AS mulai mempertanyakan apakah penerapan model tertutup benar dilakukan untuk perusahaan.

Salah satu yang mengandalkan sumber terbuka milik China adalah perusahaan pencarian berbasis AI bernama Exa. Kepala machine learning, Michael Fine mengatakan model tersebut lebih cepat dan murah dibandingkan menggunakan model seperti GPT-5 dari Open AI atau Gemini milik Google pada perangkat keras perusahaannya.

Dia mengatakan satu-satu caranya mendapatkan model yang lebih cepat dan murah adalah dengan menggantikan model tertutup dan menjalankan model terbuka di infrastruktur sendiri.

"Artinya menggantikan model tertutup yang sama dengan model terbuka, kemudian menjalankannya di infrastruktur sendiri," jelasnya.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |