Gelson Kurniawan, CNBC Indonesia
03 December 2025 14:50
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Perseroan) tengah menjalani fase transformasi yang fundamental. Pergeseran dari operating holding tradisional menjadi strategic holding bukan sekadar perubahan terminologi, melainkan sebuah sinyal jelas bahwa Perseroan sedang menata ulang perannya dalam lanskap digital nasional.
Fokusnya kini adalah membuka nilai (unlocking value) secara agresif, dengan memposisikan diri sebagai pilar utama ekosistem yang terbuka untuk kolaborasi. Visi transformasi ini dieksekusi melalui inisiatif Five Bold Moves (5BM), yang secara efektif menciptakan "pintu-pintu" baru bagi mitra eksternal untuk bersinergi.
Alih-alih beroperasi sebagai menara gading, 5BM merancang entitas-entitas yang lebih lincah dan siap berinteraksi dengan pasar yang lebih luas. Pilar InfraCo (PT Telkom Infrastruktur Indonesia) dan Data Center Co, misalnya, tidak lagi hanya melayani kebutuhan internal, tetapi secara proaktif diposisikan sebagai enabler infrastruktur yang netral (wholesale).
Ini adalah fondasi yang disiapkan untuk dimanfaatkan oleh seluruh pelaku industri, dari operator lain hingga hyperscaler global yang berekspansi di Cikarang dan Batam.
Demikian pula pada pilar B2B Digital IT Service, mandatnya-sesuai Laporan Tahunan 2024-adalah "meningkatkan daya saing layanan IT B2B Telkom melalui kemitraan dengan berbagai perusahaan teknologi".
Ini menandakan pergeseran dari penyedia tunggal menjadi ecosystem orchestrator yang siap bersinergi untuk melayani pasar korporasi, UKM, dan pemerintah.
Visi besar untuk membuka ekosistem ini menuntut kekuatan modal yang luar biasa. Laporan Keuangan Konsolidasian per 30 Juni 2025 menegaskan bahwa Perseroan memiliki fondasi finansial yang kokoh untuk tidak hanya menjamin, tetapi juga mengakselerasi setiap agenda ekspansi bersama mitra.
Berikut adalah pilar-pilar kekuatan finansial Telkom yang menjadi jaminan bagi ekosistem:
-
Skala Aset dan Akumulasi Modal Internal (Saldo Laba) Skala Perseroan menjadi jaminan stabilitas. Per 30 Juni 2025, Total Aset tercatat sebesar Rp 293.797 miliar. Aset masif ini didukung oleh akumulasi profitabilitas yang konsisten, tecermin pada Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya (Retained Earnings) sebesar Rp 99.520 miliar. Cadangan modal internal yang masif ini memberikan Perseroan kapasitas luar biasa untuk melakukan reinvestasi dan menjadikannya mitra jangka panjang yang sangat andal.
-
Mesin Pendanaan Internal (Laba Bersih & Arus Kas Operasional) Kekuatan internal ini terus didukung oleh kinerja yang sehat. Selama enam bulan pertama 2025, Perseroan membukukan Laba Bersih Periode Berjalan (atribusi pemilik entitas induk) sebesar Rp 10.975 miliar. Profitabilitas ini secara nyata terkonversi menjadi Arus Kas Bersih dari Kegiatan Operasi yang kencang, mencapai Rp 32.573 miliar. Ini adalah "bahan bakar" utama yang memastikan setiap inisiatif strategis dapat didanai dengan sehat dan berkelanjutan.
-
Fleksibilitas Modal untuk Mode Ekspansif (DER) Meskipun memiliki aset dan cadangan laba yang besar, neraca Telkom tetap ramping. Rasio Utang Bersih terhadap Ekuititas (Net DER) terjaga sangat sehat di level 51,86%. Rasio DER yang rendah ini memberikan sinyal kuat bahwa Perseroan memiliki "ruang fiskal" (borrowing capacity) yang sangat besar untuk tetap berada dalam mode ekspansif dan mengambil risiko tambahan yang terukur.
Kombinasi antara arsitektur bisnis yang kini terbuka (5BM) dan kekuatan finansial tiga pilar ini memposisikan Telkom secara unik. Aset, basis pelanggan, dan neraca keuangan Perseroan yang kuat kini bukan lagi hanya untuk melayani bisnis internal, tetapi telah menjadi sebuah platform terbuka untuk akselerasi ekosistem digital secara kolaboratif.
-
CNBC INDONESIA RESEARCH
(gls/gls)

1 hour ago
1
















































