Transaksi Berjalan RI Kembali Surplus di Era Prabowo, Ini Sebabnya!

2 hours ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi berjalan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 4,0 miliar atau 1,1% dari PDB pada kuartal III. Ini adalah surplus pertama sejak kuartal I-2023. Posisi transaksi berjalan ini berbalik dibandingkan dengan defisit US$ 2,7 miliar atau 0,8% dari PDB pada kuartal II-2025.

Surplus transaksi berjalan ini terjadi akibat positifnya kinerja perdagangan Indonesia sepanjang kuartal III.

"Surplus neraca perdagangan barang meningkat, disumbang terutama oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Defisit neraca jasa menurun seiring kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, Kamis (20/11/2025).

Selain itu, dia mengungkapkan neraca pendapatan primer mencatat defisit yang lebih rendah disebabkan oleh penurunan pembayaran imbal hasil investasi asing seiring dengan telah berlalunya periode pembayaran dividen dan bunga/kupon. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak global.

Surplus transaksi berjalan ini membuat defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI) menciut. NPI pada kuartal III-2025 mencatat defisit US$ 6,4 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 tetap tinggi sebesar US$ 148,7 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |