Trump Main Api Lagi: Shutdown Bisa Jadi Rekor Baru di AS!

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Penghentian aktivitas pemerintahan atau government shutdown Amerika Serikat sudah memasuki hari ke-23 pada Kamis (23/10/2025). Ini menjadikannya sebagai shutdown terpanjang kedua yang pernah ada dalam sejarah AS.

Sebelumnya, shutdown paling lama juga terjadi di awal masa kepemimpinan Donald Trump, yaitu berlangsung sekitar 35 hari. Penutupan tersebut bermula dari perselisihan tentang pendanaan tembok perbatasan AS-Meksiko.

Government shutdown kali ini terjadi setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan mengenai rancangan undang-undang pendanaan sementara. Senat Demokrat menolak untuk memberikan suara atas rancangan undang-undang pendanaan yang disokong oleh Partai Republik.

Hal yang menjadi kebuntuan antara kedua partai besar tersebut adalah terkait program subsidi layanan kesehatan The Patient Protection and Affordable Care Act of 2010 (ACA). Demokrat menuntut perpanjangan untuk program tersebut yang akan kedaluwarsa, tetapi hal ini ditentang oleh Partai Republik.

Demokrat menganggap rancangan undang-undang yang diusulkan akan menyulitkan warga AS untuk membayar layanan kesehatan, sebab rancangan tersebut tidak memuat pengeluaran tambahan untuk layanan kesehatan dan sejumlah ketentuan lainnya.

Subsidi layanan kesehatan tersebut sangat diandalkan masyarakat AS sejak penerapannya pada masa pandemi Covid-19. Republik justru mengklaim Demokrat ingin memberi layanan kesehatan tersebut kepada para imigran ilegal.

Meskipun sudah memegang suara mayoritas di Senat, Republik masih belum mencapai 60 suara untuk meloloskan RUU anggaran tersebut. Padahal, RUU tersebut sebelumnya sudah disahkan di DPR atau majelis rendah AS.

Namun dalam aturan AS, RUU juga harus disetujui di Senat sebelum akhirnya dikirim ke meja presiden untuk ditandatangani. Dalam hal ini, Demokrat memegang peran kunci untuk bisa mencapai 60 suara sehingga RUU dapat diloloskan.

Republik menuduh Demokrat menyandera pemerintah dan menolak berunding sampai shutdown berakhir. Majority Leader of the US Senate, John Thune menyatakan sudah melakukan negosiasi dan tidak tahu apa yang perlu dinegosiasikan lagi. Menurutnya, Demokrat tetap bersikeras pada tuntutan meskipun pihaknya telah menawarkan beberapa solusi alternatif.

Di lain pihak, Demokrat meminta untuk bernegosiasi dengan Presiden Trump untuk membahas penyelesaian masalah ini. Thune menyampaikan hal itu bisa dilakukan, tetapi pemerintahan harus dibuka kembali terlebih dahulu.

Sejarah Shutdown Pemerintahan AS

Government shutdown bukanlah hal baru dalam dinamika politik Negeri Paman Sam.

Termasuk kali ini, pemerintahan AS tercatat telah mengalami shutdown sebanyak 22 kali dalam 5 dekade terakhir.

Shutdown terlama terjadi di masa jabatan pertama Trump, tepatnya pada 22 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019 atau sekitar 35 hari. Shutdown saat itu disebabkan oleh pertentangan akibat kebijakan imigrasi Trump yang kontroversial.

Penutupan pemerintahan dalam durasi panjang juga pernah terjadi pada masa Presiden Bill Clinton. Saat itu shutdown berlangsung selama 21 hari, tepatnya pada 5 Desember 1995 sampai 6 Januari 1996.

Shutdown paling sering terjadi di era kepemimpinan Ronald Reagan, yakni dari 1981 hingga 1989. Tercatat terjadi 8 kali shutdown dengan durasi yang berbeda, mulai dari satu hari hingga tiga hari.

Presiden Jimmy Carter juga kerap menghadapi government shutdown. Pada masa pemerintahannya, terjadi 5 kali shutdown dengan durasi beragam. Shutdown paling lama berlangsung selama 18 hari, yakni pada 30 September hingga 18 Oktober 1978, setelah Carter memveto RUU pertahanan dan proyek pekerjaan umum.

Pemerintahan Bill Clinton tercatat hanya mengalami 2 kali shutdown. Sementara itu, Barack Obama, George Bush, dan Gerald Ford hanya menghadapi 1 kali shutdown.

Berikut adalah catatan terkait serangkaian government shutdown yang pernah terjadi dalam sejarah AS.

(mae/mae)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |