WhatsApp dan Instagram Nyaris Dijual, Zuckerberg Langsung Bertindak

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Meta berhasil menggagalkan upaya regulator Amerika Serikat yang memaksa perusahaan itu melepas Instagram dan WhatsApp. Hakim Distrik AS James Boasberg memutuskan bahwa Meta tidak memegang monopoli dalam bisnis jejaring sosial, sehingga tidak melanggar hukum antimonopoli.

Putusan ini datang usai persidangan antimonopoli bersejarah yang berakhir pada Mei lalu. Keputusan tersebut sekaligus menjadi kemenangan besar bagi CEO Meta Mark Zuckerberg, yang selama bertahun-tahun menghadapi tekanan agar dua platform raksasa itu dipisahkan dari Meta.

Boasberg menilai Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) gagal menunjukkan bahwa Meta masih memiliki kekuatan monopoli saat ini. FTC sebelumnya menuduh Meta mempertahankan dominasinya lewat strategi lebih baik membeli daripada bersaing, mengacu pada pesan Zuckerberg pada 2008.

"Apakah Meta pernah memiliki kekuatan monopoli di masa lalu atau tidak, FTC harus membuktikan bahwa kekuatan itu masih ada sekarang. Putusan hari ini menetapkan bahwa FTC tidak berhasil melakukannya," tulis Boasberg, dikutip dari EuroNews, Kamis (20/11/2025).

FTC selama ini menuding Meta secara sistematis mengincar, melacak, dan mengakuisisi pesaing, termasuk Instagram pada 2012 dan WhatsApp pada 2014, untuk menetralkan ancaman. Namun, hakim menegaskan bahwa kasus ini bukan soal akuisisi masa lalu yang telah disetujui regulator, melainkan soal kondisi kompetisi saat ini.

Dalam persidangan, Zuckerberg membantah bahwa Instagram diakuisisi untuk menyingkirkan pesaing. Meski sejumlah email lama sempat ditampilkan sebagai bukti, hakim menilai itu tidak cukup menunjukkan adanya pelanggaran hukum yang sedang berjalan.

Meta menyambut baik keputusan tersebut. Kepala Urusan Hukum Meta, Jennifer Newstead, mengatakan putusan itu menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi persaingan ketat di industri teknologi.

"Produk kami bermanfaat bagi masyarakat dan bisnis serta menjadi contoh inovasi dan pertumbuhan ekonomi Amerika. Kami berharap dapat terus bermitra dengan Pemerintah dan berinvestasi di Amerika," kata Jennifer.

Lanskap media sosial memang telah berubah cepat sejak FTC mengajukan gugatan pada 2020. Hakim Boasberg bahkan mencatat bahwa aplikasi seperti TikTok kini menjadi pesaing paling kuat Meta, berbeda dari kondisi beberapa tahun lalu.

Ia menegaskan bahwa batas antara jejaring sosial dan media sosial kini telah "runtuh" seiring pergeseran perilaku pengguna dan inovasi teknologi yang berjalan cepat.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |