loading...
Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 10 kabupaten/kota di Indonesia dengan konsumsi gorengan tertinggi. Foto/Getty Images Simonlong
JAKARTA - Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 10 kabupaten/kota di Indonesia dengan konsumsi gorengan tertinggi. Di mana Kabupaten Batang menduduki peringkat pertama dengan angka konsumsi mencapai 5,69 persen.
Kemudian disusul oleh Indramayu sebesar 5,2 persen, dan Brebes yang berada di peringkat ke-10 dengan konsumsi gorengan sebesar 4,62 persen. Kecenderungan tingginya konsumsi gorengan di wilayah-wilayah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah ketersediaan gorengan yang sangat mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional, warung kaki lima, hingga restoran modern. Harganya yang relatif murah juga membuat gorengan menjadi pilihan makanan favorit bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang mencari camilan cepat dan mengenyangkan.
Selain itu, faktor budaya juga berperan besar. Di mana gorengan telah menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat, baik sebagai teman makan utama maupun sebagai pendamping minuman seperti teh atau kopi. Berikut daftar 10 kabupaten/kota dengan konsumsi gorengan tertinggi berdasarkan BPS, Rabu (19/3/2025).
1. Batang (5,69 persen)
2. Indramayu (5,2 persen)
3. Kota Pekalongan (5,11 persen)
4. Pemalang (5,01 persen)
5. Pekalongan (4,95 persen)
6. Majalengka (4,94 persen)
7. Nagan Raya (4,92 persen)
8. Bener Meriah (4,84 persen)
9. Padang Lawas (4,84 persen)
10. Brebes (4,62 persen)
Tingginya konsumsi gorengan di 10 kabupaten/kota di Indonesia bukanlah fenomena yang berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari pola konsumsi yang lebih luas di masyarakat Indonesia.
Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan pada 2023, diketahui bahwa sebanyak 51,7 persen penduduk Indonesia yang berusia tiga tahun ke atas mengonsumsi makanan berlemak, berkolesterol, atau gorengan dengan frekuensi 1-6 kali per minggu.
Lebih mengkhawatirkan lagi, sekitar 37,4 persen penduduk Indonesia tercatat mengonsumsi makanan jenis ini minimal satu kali setiap hari. Hal tersebut menunjukkan betapa kuatnya peran gorengan dalam pola makan harian masyarakat.