5 Fakta Makam Sederhana Paus Fransiskus dan Wasiat Terakhirnya

3 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan peziarah memadati Basilika Santa Maria Maggiore di Roma untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus yang wafat pada Senin Paskah pada usia 88 tahun. Pilihan lokasi makam hingga suasana pemakamannya mengungkapkan banyak sisi tentang kesederhanaan dan pesan yang diwariskannya. Berikut lima faktanya dikutip BBC International:

1. Dimakamkan di Santa Maria Maggiore, Bukan di Vatikan

Mengikuti wasiat pribadinya, Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, bukan di dalam kompleks Vatikan seperti tradisi paus sebelumnya. Gereja bersejarah dari abad ke-4 ini merupakan tempat yang sangat berarti baginya karena devosinya kepada Bunda Maria. Semasa hidup, ia kerap berdoa di sana sebelum dan sesudah setiap perjalanan luar negeri.

2. Makam Sederhana: Hanya Nama 'Franciscus' dan Sebuah Mawar Putih

Makam Paus Fransiskus dibuat sangat sederhana. Di atas batu nisan hanya tertulis nama "Franciscus" dalam bahasa Latin, tanpa gelar panjang. Sebuah salib sederhana tergantung di atas makam, diterangi cahaya lampu sorot. Sebuah mawar putih tunggal diletakkan di atas batu makam, simbol ketulusan dan kerendahan hati yang menjadi ciri khasnya sepanjang hidup.

3. Peti Mati

Paus Fransiskus dimakamkan dalam peti mati yang lebih sederhana, sesuai dengan aturan baru yang ia ubah. Peti mati tersebut terbuat dari kayu dan dilapisi seng, menurut Al Jazeera.

Sebelum wafatnya, Paus Fransiskus menegaskan agar jenazahnya tidak disemayamkan di atas peti jenazah mewah rangkap tiga yang biasa terbuat dari kayu cemara, timah, dan kayu ek.

4. Ribuan Peziarah Datang, Pemakaman Dihadiri Tokoh Dunia dan Menyentuh Isu Global

Orang-orang mengunjungi makam mendiang Paus Fransiskus di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore (Santa Maria Maggiore), di Roma, Italia, Mimggu (27/4/2025). (REUTERS/Claudia Greco)Foto: Orang-orang mengunjungi makam mendiang Paus Fransiskus di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore (Santa Maria Maggiore), di Roma, Italia, Mimggu (27/4/2025). (REUTERS/Claudia Greco)

Sejak basilika dibuka untuk umum pada Minggu pagi, ribuan orang mengantre panjang untuk memberikan penghormatan. Hanya dalam enam jam pertama, lebih dari 30.000 orang tercatat sudah mengunjungi makam. Antrean bahkan dimulai sebelum pintu gereja dibuka yang menunjukkan betapa kuatnya kesan yang ditinggalkan Paus Fransiskus di hati umat.

Pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus dihadiri oleh banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan sejumlah kepala negara Eropa. Di tengah upacara, Trump dan Zelensky bahkan melakukan pertemuan yang disebut-sebut "berpotensi bersejarah", menyoroti tema perdamaian yang terus diusung Paus Fransiskus dalam masa kepemimpinannya.

5. Warisan Pesan Kesederhanaan dan Bangun Jembatan, Bukan Tembok

Dalam homili pemakaman, Kardinal Giovanni Battista Re menekankan pesan utama Paus Fransiskus: "Membangun jembatan, bukan tembok." Selama 12 tahun masa kepemimpinannya, Paus berkali-kali menyerukan dialog, perdamaian, dan kepedulian terhadap kaum termarjinalkan, termasuk pengungsi dan komunitas rentan. Gaya hidupnya yang sederhana hingga di akhir hayat memperkuat warisan nilai-nilai tersebut.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Resistensi Bisnis Wewangian di Tengah Pelemahan Daya Beli

Next Article Arkeolog Ungkap Misteri Kuburan Sinterklas, Di Sini Lokasinya

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |