Lirik Syair Tob Tobi Tob (Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli) Arab, Latin dan Artinya

2 days ago 5

loading...

Tob Tobi Tob karya Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli adalah salah satu syair klasik yang hingga kini tetap menarik perhatian para pecinta sastra. Foto ilustrasi/youtobe

Tob Tobi Tob karya Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli adalah salah satu syair klasik yang hingga kini tetap menarik perhatian para pecinta sastra. Keindahan bahasanya yang penuh irama serta makna mendalam menjadikannya warisan sastra yang terus dikagumi sepanjang zaman.

Syair ini bukan sekadar untaian kata indah, tetapi juga memiliki sejarah unik yang berkaitan dengan kejayaan sastra Arab di era keemasan Islam.

Dikenal sebagai ujian bagi para penyair, Tob Tobi Tob disebut-sebut memiliki struktur bahasa yang kompleks dan berisi permainan kata yang menantang. Tidak hanya menjadi bukti kecerdasan penyairnya, tetapi juga memperlihatkan kekuatan bahasa Arab dalam membangun ritme serta estetika sastra. Lantas, bagaimana sejarah di balik syair ini? Apa makna tersembunyi dalam liriknya? Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang Tob Tobi Tob, mulai dari lirik, sejarah, hingga pesan yang terkandung di dalamnya.

Tob Tobi Tob adalah bagian dari syair Arab klasik berjudul Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli yang kembali viral di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Syair ini dikenal karena liriknya yang unik dan ritme yang menarik, membuatnya populer di kalangan pengguna media sosial. Ternyata syair Arab klasik yang unik dan viral ini sudah diciptakan 1300 tahun yang lalu. Yuk intip sejarahnya.

Sejarah Syair Tob Tobi Tob: Dari Tantangan Khalifah hingga Warisan Sastra

Tob Tobi Tob, atau lebih dikenal dengan Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli, adalah salah satu syair klasik Arab yang memiliki sejarah panjang dan unik. Syair ini dikaitkan dengan sosok penyair legendaris Al-Asma’i (740-831 M), yang hidup pada masa Kekhalifahan Abbasiyah (abad ke-8 hingga ke-9 M) di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Ja’Far AL Manshur (766-809 M).

Pada masa kejayaan Kekhalifahan Abbasiyah, istana menjadi pusat perkembangan sastra dan ilmu pengetahuan. Khalifah Abu Ja’Far AL Manshur dikenal sebagai penguasa yang gemar mendukung para penyair dan cendekiawan, sering mengadakan pertemuan sastra di istananya di Baghdad. Dalam dunia sastra Arab klasik, nama Abu Ja’far sering dikaitkan dengan kecerdasan luar biasa dalam menghafal. Salah satu kisah yang terkenal menceritakan bagaimana ia memanfaatkan kemampuannya dalam sebuah sayembara syair.

Dalam salah satu pertemuan tersebut, sang khalifah mengajukan tantangan kepada para penyair di istananya untuk menciptakan sebuah syair yang begitu kompleks hingga sulit untuk ditiru atau dihafal oleh para pencatat kerajaan. Namun dibalik sayembara syair yang ia adakan, ada trik yang digunakan oleh Khalifah Abu Ja’Far Al Manshur. Setiap kali seorang penyair membacakan syairnya, Abu Ja’far segera mengulanginya dengan mengatakan bahwa ia telah mendengar syair tersebut sebelumnya. Dengan kemampuannya menghafal dalam waktu singkat, ia berhasil meyakinkan para peserta bahwa karya mereka bukanlah sesuatu yang orisinal.

Baca Juga

Inilah Syair Rindu Imam Syafii tentang Gaza, Tanah Kelahirannya

Menanggapi tantangan tersebut, Al-Asma’i menciptakan sebuah syair dengan struktur linguistik yang luar biasa rumit, penuh dengan permainan kata, ritme yang cepat, serta rima yang sulit diingat oleh orang biasa. Ketika syair ini dilantunkan di hadapan khalifah dan para pencatat kerajaan, mereka kesulitan untuk mencatatnya secara lengkap karena susunan kata-kata yang sangat unik dan berulang-ulang dengan tempo cepat.

Melihat hal ini, Khalifah Abu Ja’Far Al Manshur terkesan dan mengakui kecerdasan serta keunggulan Al-Asma’i dalam seni sastra. Syair tersebut kemudian menjadi terkenal di kalangan sastrawan dan penyair, menandai salah satu puncak keemasan sastra Arab pada masa Abbasiyah. Keunikan dan keindahan syair ini membuatnya terus diwariskan secara lisan maupun tertulis, sehingga tetap lestari hingga zaman modern.

Seiring berjalannya waktu, Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli menyebar ke berbagai wilayah dan menjadi bagian dari tradisi sastra Arab. Bahkan, dengan perkembangan teknologi digital dan media sosial, syair ini mengalami kebangkitan kembali dan menjadi viral di berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, menarik minat generasi muda terhadap kekayaan sastra klasik Arab. Syair Tob Tobi Tob yang sekarang sedang viral di berbagai platform terkenal kembali setelah dinyanyikan ulang oleh seorang penyanyi bernama Ahmed El Qatane pada 2012 lalu.

Syair Tob Tobi Tob bukan sekadar karya sastra, tetapi juga sebuah bukti kejayaan budaya dan intelektual pada masa Kekhalifahan Abbasiyah. Dari tantangan seorang khalifah hingga menjadi warisan abadi dalam dunia sastra, syair ini tetap dikenang sebagai simbol kreativitas dan kejeniusan para penyair klasik Arab.

Lirik dan Arti Syair Tob Tobi Tob (Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli)

Arab:

صوت سفير البلبل الحج القلبي الثماليو

المأة والزهر معان مئة زهر ليحزي المقلي

وأنت يا سيدي ومولاي

فقم فقم تيمالي غزيل عقيقالي
قطافة من وجنات مان لثيم ورد الخجلي

فقال لا لا الفقد غدان محاريلي

وخذ مالك من فعل هذا الرجل

فوللت ووللت ولي ولي يا ويلي

فقلت لا تلوحوا وبيني الأولولي

قلعة له هين كذا عينهيد وجد بالعنقلي

وفاطيات سقوناني قهوة كالوسلالي

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Bolehkah Wanita Haid...

4 jam yang lalu

Jadwal Imsak dan Buka...

5 jam yang lalu

Memakmurkan Masjid,...

13 jam yang lalu

Jadwal Buka Puasa dan...

18 jam yang lalu

Bolehkah Bayar Zakat...

20 jam yang lalu

Tafsir Surat Al Baqarah...

21 jam yang lalu

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |