Ahli Saraf Finlandia Ungkap 2 Kegiatan yang Bikin Anak Pintar

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang tua melihat anaknya tumbuh pintar dan berprestasi. Untuk itu, segala upaya akan dilakukan seperti memberikan fasilitas pendidikan terbaik hingga kursus tambahan.

Studi menemukan, jika ingin punya anak cerdas, orang tua sebaiknya membiasakan anak mengikuti kegiatan olahraga serta membangun kebiasaan membaca buku di rumah.

Membaca membuka akses terhadap pengetahuan dan inspirasi. Membaca juga memperkuat banyak keterampilan perkembangan, akademik, sosioemosional, dan kognitif, kata Molly Ness, PhD, seorang spesialis literasi dan profesor dalam pendidikan anak di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas Fordham di New York City.

Ahli saraf di Universitas Eastern Finlandia itu telah menghabiskan dua tahun untuk mempelajari 504 anak-anak berusia antara 6 dan 9 tahun, dalam sebuah studi peer-review yang baru-baru ini diterbitkan.

Anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu membaca dan aktif dalam tim olahraga mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih baik dibandingkan mereka yang fokus pada aktivitas lain, mulai dari komputer tanpa pengawasan hingga permainan bebas yang tidak terstruktur, demikian temuan para peneliti.

Studi itu juga menemukan bahwa hasil terbaik diperoleh anak-anak yang aktif dalam kegiatan olahraga, suka membaca, serta mengonsumsi makanan sehat.

"Peningkatan kualitas pola makan dan peningkatan olahraga serta membaca dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif," tulis para ilmuwan saraf.

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas fisik terstruktur, seperti olahraga, dapat meningkatkan keterampilan otak anak-anak. Temuan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, yang menunjukkan hubungan jelas antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan fungsi otak, termasuk memori dan kemampuan belajar.

Menurut National Institutes of Health, anak-anak yang melakukan olahraga seringkali memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan tingkat kecemasan serta depresi yang lebih rendah dibandingkan teman-temannya. Secara khusus, olahraga beregu mendorong peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan hubungan sosial.

Bermain video games dan membaca buku

Temuan sebuah penelitian di Universitas Cambridge pada awal 2023 menemukan bahwa membaca untuk hobi ternyata berhubungan dengan kesehatan mental, kreativitas, dan keterampilan berpikir yang lebih baik pada anak-anak.

Anak-anak yang lebih sering membaca mendapat skor tes kognitif lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang mengganti waktu membaca mereka dengan bermain handphone atau komputer, menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cincinnati Children's Hospital.

Namun, bermain video game di handphone atau layar komputer tak selalu buruk. Video game menawarkan beberapa manfaat bagi perkembangan anak-anak, meningkatkan daya ingat, kesadaran spasial dan - jika dimainkan dalam kelompok - keterampilan sosial, kata American Psychological Association.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal

Next Article Bukan Sekolah Mahal, Ini Rahasia Anak Pintar dari Ahli Stanford

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |