Apple Kena Serang Kanan-Kiri, Kiamat iPhone Sudah Dekat?

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan elektronik kelas kakap asal Amerika Serikat (AS) yakni Apple saat ini tengah 'diserang' kiri dan kanan yang terbukti dari turunnya saham Apple (AAPL).

Hal itu disinyalir oleh tuntutan Apple yang harus memproduksi produknya di AS, karena jika tidak, perusahaan diancam tarif 25%.

Melansir Wall Street Journal, Tim Cook, CEO Apple, dinilai akan menghadapi tahun 2025 ini dengan penuh tantangan, terutama untuk menjalankan perusahaan.

Selain berhadapan dengan Presiden AS Donald Trump, Cook berhadapan dengan dua hakim AS, regulator Eropa dan seluruh dunia, anggota parlemen negara bagian dan federal, dan bahkan pencipta iPhone, belum lagi para pesaing yang mengungguli Apple dalam kecerdasan buatan.

Masing-masing merupakan ancaman terhadap margin keuntungan Apple yang besar,. Menjadi merek dagang perusahaan menjadi alasan investor nyaris memberikan valuasi US$ 4 triliun kepada perusahaan.

Namun saat ini kondisinya telah berubah. Penurunan saham Apple 25% saham dari puncaknya menunjukkan kekhawatiran mereka tentang apakah Tim Cook dapat menavigasi tahun 2025 yang penuh tantangan.

Minggu lalu, arsitek kunci iPhone, Jony Ive, bergabung dengan OpenAI untuk mengembangkan perangkat generasi berikutnya yang membuat konsumen tidak bisa keluar dari layar.

Setelah dia mengumumkan kesepakatan untuk menjual startup miliknya ke OpenAI seharga US$ 6,5 miliar, diketahui bahwa tujuan utamanya adalah untuk memberikan perangkat bertenaga AI yang menggeser paradigma komputasi saat ini di mana manusia menatap perangkat elektronik persegi panjang hitam sepanjang hari.

Kemudian, OpenAI memberi tahu karyawan bahwa mereka bertujuan untuk membuat 100 juta perangkat pendamping AI.

Apple melihat banyak ancaman yang akan datang, termasuk yang keluar langsung dari mulut eksekutif perusahaan belum lama ini.

"Anda mungkin tidak memerlukan iPhone 10 tahun dari sekarang, kedengarannya gila," seorang eksekutif Apple, Eddy Cue, bersaksi dalam kasus pengadilan bulan ini.

Kendati demikian, Apple masih belum menunjukkan terobosan AI, bahkan diperkirakan juga tidak ada terobosan AI bari pada konferensi pengembang tahunannya yang akan digelar dalam beberapa minggu ke depan. Hal itu seiring dengan Cook yang mengatakan bahwa Apple baru-baru ini memiliki asisten Siri yang lebih personal.

Terlepas dari tuntutan Trump, tidak banyak yang dapat dilakukan Apple untuk memindahkan produksi iPhone, yang tetap berpusat di China. Sementara itu perusahaan menggeser perakitan akhir lebih banyak iPhone ke India, banyak komponen di dalam perangkat seluruhnya masih berasal dari India.

Strategi ini memberi Apple beberapa fleksibilitas untuk melakukan arbitrase tarif yang berbeda untuk perangkat yang terikat AS yang dirakit di kedua negara.

Sedangkan, Trump menginginkan iPhone buatan AS. Sayangnya, perangkat seperti itu bisa berharga lebih dari US$ 3.000, jadi dia tidak mungkin melakukannya.

Kendati demikian, Cook mungkin mencoba melakukan produksi di AS dengan mengalihkan produksi sesuatu yang lain ke AS, dan Menteri Keuangan Scott Bessent diperkirakan telah memberi Cook kesempatan pada iPhone, bahwa pemerintah ingin Apple membuat lebih banyak chipnya di AS.

Apple sendiri, telah mengumumkan rencana untuk memfasilitasi produksi server AI di Texas, tetapi Trump jelas mengharapkan lebih banyak. Dengan seringnya panggilan ke Gedung Putih dan pertemuan di sana dalam seminggu terakhir, Cook, tampaknya, sedang menegosiasikan tawaran perdamaian berikutnya.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI "Terlambat" Adopsi 5G & AI Dibanding India-Malaysia, Kenapa?

Next Article Zuckerberg Kritik Keras Apple: Cari Uang Dengan Kuras Dompet Orang

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |