Bahlil: Mandatori Program Biodiesel B50 Berlaku di Semester II 2026

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan penerapan program mandatori pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 50% (B50) pada Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar, dapat direalisasikan pada Semester II 2026.

Menurut Bahlil, saat ini tahap pengujian untuk B50 tengah berlangsung. Adapun, pengujian uji jalan atau road test untuk B50 sendiri membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 6 hingga 7 bulan.

"Karena start-nya baru 2 minggu lalu, ini masih berproses. Karena itu biasanya tunggu 2-3 bulan baru kita lihat efek respons daripada mesin terhadap implementasi B50. Makanya, dibutuhkan waktu 6 bulan untuk bisa kita melakukan penyesuaian," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

"Dengan time scheduling seperti itu, maka dapat dipastikan, andaikan B50 kita implementasikan katakanlah sukses dalam tes, maka itu kemungkinan besar dilakukan pada semester kedua (2026), paling cepat," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan pemerintah tengah mempersiapkan rencana penerapan B50 untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

"Jadi, kita mengharapkan B50 tahun 2026 itu bisa diimplementasikan. Ya berarti kalau B50, ketergantungan kita terhadap energi fosil itu kan bisa dikurangi," ujar Yuliot di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Yuliot menilai penerapan B50 akan berdampak positif terhadap pengembangan energi bersih dan lingkungan sekitar. Hal ini juga sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mencapai net zero emission.

"Justru ini menjadi lebih baik ke depan. Ini bagian kita juga untuk pencapaian net zero emission," ujarnya.

Menurut dia, saat ini pemerintah masih melakukan assessment untuk memastikan ketersediaan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebagai bahan baku biodiesel.

Terlebih, kebutuhan FAME untuk penerapan B45 diproyeksikan sekitar 17 juta kilo liter, sementara untuk kebutuhan B50 akan meningkat menjadi sekitar 19 juta kilo liter (kl).

"Jadi, dari assessment ini ya kita melakukan. Ini pemetaan itu apakah itu bisa, tapi kita dorong implementasinya adalah B50 untuk tahun 2026," kata Yuliot.

(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |