Bank Jatim Rehabilitasi 14 Unit Rumah Tidak Layak Huni di Banyuwangi

5 hours ago 6

loading...

Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menyerahkan bantuan kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Foto/Dok. SindoNews

BANYUWANGI - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank Jatim ) menyerahkan bantuan kepada Pemkab Banyuwangi . Bantuan berupa rehabilitasi 14 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) , pengadaan 20 tempat sampah 120 L, 20 tempat sampah kotak, serta 1 unit mobil perpustakaan keliling.

Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto Edi menjelaskan, bantuan ini diberikan untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal masyarakat. Bantuan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak secara langsung terhadap proses percepatan pengentasan kemiskinan . “Bantuan rehabilitasi RTLH ini sinergis dengan program bedah rumah yang telah digulirkan Pemkab Banyuwangi,” katanya, Kamis (1/5/2025).

Selain itu, melalui mobil perpustakaan keliling, Bank Jatim juga ingin berkontribusi dalam mendukung program pembudayaan gemar membaca di Banyuwangi sehingga bisa semakin memperkuat kegiatan literasi yang telah dilaksanakan. “Kami ingin meningkatkan akses terhadap sumber daya pendidikan bagi siswa dan masyarakat serta meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada masyarakat,” terangnya.

Tak cukup di situ saja, perseroan juga memenuhi fasilitas sarana prasarana pengelolaan sampah. Hal ini demi mewujudkan visi menuju Banyuwangi merdeka dari sampah dan destinasi wisata dunia melalui sistem pengelolaan sampah terintegrasi serta berkelanjutan. “Kami ingin berkontribusi langsung untuk mendorong kemajuan pendidikan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, membangun daerah bukan hanya tugas dari pemerintah daerah saja. Tetapi juga tugas semua yang ada di daerah tersebut. “Maka dari itu, kita harus saling bergandengan tangan dan bersinergi,” katanya.

Bantuan mobil perpustakaan keliling ini akan difokuskan melayani masyarakat di pelosok yang sulit dijangkau armada perpustakaan keliling yang lebih besar. Perpustakaan keliling ini tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga akan diisi dengan berbagai aktivitas edukatif lainnya. “Ini bagian dari upaya kita meningkatkan literasi dari anak-anak tidak hanya buku, tetapi juga ada aktivitas lain seperti pelajaran menulis, puisi, sampai telling story," tuturnya.

(poe)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |