Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membeberkan bahwa konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan listrik selama masa kerja Posko Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025 menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 lalu.
Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady mengungkapkan, realisasi konsumsi LPG masyarakat selama periode libur Lebaran 2025 ini mengalami peningkatan secara rata-rata sebesar 5,4% dari periode libur Lebaran pada 2024 lalu.
"Realisasi LPG pada periode posko nasional tahun 2025 ini mengalami peningkatan secara rata-rata sebesar 5,4% dari penyaluran LPG pada periode yang sama di tahun 2024," ungkap Sentot dalam acara Penutupan Posko RAFI Sektor ESDM, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (11/4/2025).
"Hasil monitoring menunjukkan bahwa kegiatan penyaluran LPG berjalan secara aman dan lancar. Untuk di sektor gas bumi dapat kami sampaikan bahwa realisasi penyaluran gas bumi selama periode posko berlangsung lebih dari 5.800 pelanggan komersial, kemudian industri pelanggan kecil lebih dari 814.000 pelanggan rumah tangga, jargas, dan power plant yang melalui lebih dari 33.000 km jaringan pepat gas dan 16 SPBG dan MRU," jelasnya.
Sentot juga mengatakan bahwa sepanjang momen lebaran idul fitri 2025, pihaknya telah menyiapkan kurang lebih 40 terminal LPG sebanyak 731 SPPBE dan 6.517 agen LPG.
"Dan ketahanan stok LPG nasional terpantau dalam kondisi aman. Dengan ketahanan stok LPG berhasil terjaga kisaran 12 sampai 15 hari. Dan penyaluran tertinggi terjadi di tanggal 24 Maret yaitu sebesar 31.113 metrik ton (MT) atau naik kurang lebih 7,5% dari penyaluran LPG normal yaitu sebesar 24.556 MT," terangnya.
Khusus sektor ketenagalistrikan selama masa kerja posko RAFI 2025, Sentot menyebutkan sektor itu terpantau dalam kondisi aman dengan beban puncak tertinggi sebesar 44.639 MW atau meningkat 3,6% dari realisasi tahun 2024.
"Daya mampu pasok sebesar 56.119 MW atau meningkat 6,6% dari realisasi tahun lalu. Sehingga cadangan daya sebesar masih ada 11.480 MW atau 25,72%," bebernya.
Sedangkan, penggunaan kendaraan listrik, roda empat untuk mudik selama periode RAFI ini mencapai 19.852 unit atau meningkat 460% dibanding tahun lalu.
"Ada pun jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik atau SPKLU selama periode siaga rafi sejumlah 3.558 unit atau meningkat 274% dibanding rafi tahun lalu yang mencapai 1.299 unit. Dan yang tertinggi adalah di DKI Jakarta sedang yang terendah di Kepulauan Riau," imbuhnya.
Kemudian, transaksi SPKLU meningkat sebesar 490% atau 17.192 transaksi pada ruas tol dan juga 66.596 transaksi pada ruas non-tol. Dan pertumbuhan charging listrik sebesar 2.029.889 KWH atau 581% dibanding tahun lalu dengan jumlah transaksi tertinggi di tol Jakarta Cikampek yaitu 994 kali.
Penyaluran BBM Menurun
Sentot mengungkapkan bahwa konsumsi masyarakat atas BBM jenis bensin pada sepanjang masa kerja posko RAFI 2025 terpantau menurun hingga 6% dan konsumsi avtur juga menurun hingga 4%.
"Dan penyaluran BBM pada periode posko tahun 2025 ini apabila dibandingkan dengan tahun 2024, secara umum mengalami penurunan. Dan dengan perincian yaitu gasoline mengalami penurunan 6%, avtur penurunan 4%, kerosene mengalami penurunan 9%," katanya dalam kesempatan yang sama.
Adapun, khusus BBM jenis gasoil (diesel) atau solar sepanjang masa Posko RAFI 2025, konsumsinya justru meningkat hingga 11% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
"Sementara untuk penyaluran gasoil mengalami kenaikan sebesar 11%," ujarnya.
Adapun, dia mengatakan terdapat peningkatan konsumsi BBM jenis bensin (gasoline) sepanjang momen lebaran idul fitri sebesar 7% dan jenis gasoil sebesar 19% bila dibandingkan dengan konsumsi harian.
"BPH Migas dan Pertamina telah menyiapkan 125 terminal BPM, 7.746 SPBU, dan 70 DPPU, serta menyiapkan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi. Secara umum kondisi ketahanan stok untuk BBM aman, baik gasoline, gasoil, kerosene (minyak tanah), maupun avtur, dan ketahanan stok berhasil terjaga pada kisaran 19 sampai 21 hari," papar Sentot.
Di samping itu, Sentot mengatakan penyaluran BBM tertinggi pada produk avtur atau bahan bakar pesawat.
"Untuk arus mudiknya di tanggal 28 Maret yaitu kenaikan 11,99% dari penyaluran normal, sedangkan untuk arus baliknya itu terjadi pada tanggal 7 April dengan kenaikan 14,41% dari penyaluran normal," imbuhnya.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menteri Bahli Pastikan Stok BBM & LPG Aman Jelang Lebaran
Next Article Video: Menteri Bahli Pastikan Stok BBM & LPG Aman Jelang Lebaran