Berkah Ramadan di Lapangan Hijau: Mohamed Amoura Ungkap Rahasia Keseimbangan Iman dan Karier

5 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Penyerang asal Aljazair Mohamed Amoura membagikan pandangannya tentang menjalani Ramadan sebagai pesepak bola profesional yang tengah meniti karirnya di klub VfL Wolfsburg.

"Ramadan adalah sesuatu yang baik bagi kita, bagi muslim," ujarnya, menambahkan "Alhamdulillah" sebagai ungkapan syukur.

Ia menyatakan tidak kesulitan menyeimbangkan puasa dengan sepak bola. "Saya tidak terpaksa melakukannya dalam futbol, Alhamdulillah," jelasnya, menunjukkan kemampuannya menjaga keseimbangan antara kewajiban religius dan tuntutan profesional.

Ditanya tentang kondisi fisiknya selama puasa, Amoura menegaskan tidak ada perubahan. "Seperti biasa, setiap pertandingan," jawabnya. Saat didesak lebih lanjut, ia kembali menjawab, "Tidak, tidak ada masalah."

Amoura memandang Ramadhan sebagai waktu perkembangan diri. Baginya, aspek spiritual Ramadan memperkaya dirinya secara personal, yang berdampak positif pada karirnya sebagai pemain sepak bola.

Promosi 1

Komitmen Penuh dalam Tim selama Ramadan

Komitmen Amoura terhadap tim selama Ramadan tercermin dari pernyataannya, "Dari hari pertama sampai hari terakhir, saya memutuskan untuk bekerja bersama tim saya." Ini menunjukkan dedikasinya yang kuat selama bulan puasa.

Ia menekankan bahwa puasa Ramadan adalah tugas setiap muslim. "Ini sebuah tugas bagi semua muslim. Insya Allah kita akan bekerja bersama," ujarnya, menunjukkan optimisme bahwa kewajiban agama dan karir dapat berjalan seiring.

Amoura mengisyaratkan adanya kekuatan khusus saat berpuasa. Ketika pewawancara menyebut "orang-orang memiliki kekuatan untuk bersiap" selama Ramadan, ia tidak membantah, mengindikasikan bahwa puasa memberikannya kekuatan spiritual dan mental.

Keputusan berpuasa selama karir profesional adalah pilihan pribadi Amoura. "Ya, Alhamdulillah," jawabnya, menunjukkan keikhlasannya. Baginya, puasa bukan beban melainkan pilihan sadar sebagai muslim.

Lingkungan yang Mendukung

Hubungan Amoura dengan rekan tim dan pelatih selama Ramadan berjalan baik. Ketika ditanya tentang hubungannya dengan rekan dan pelatih, ia menjawab singkat, "Tidak ada masalah," mengindikasikan dukungan dari lingkungan timnya.

Ia berharap rekan dan pelatihnya memahami signifikansi Ramadan. "Saya berharap pemainnya tidak mempunyai masalah dan memahami hal-hal tersebut. Meskipun pelatih, saya berharap mereka tidak memiliki masalah," ujarnya, menekankan pentingnya toleransi dalam tim.

Meskipun Ramadan membawa tantangan, Amoura menegaskan tidak mengalami kesulitan. "Saya tidak memiliki masalah," tegasnya, menunjukkan bahwa seorang atlet muslim dapat menjalankan puasa tanpa mengorbankan performa.

Wawancara Amoura memberikan gambaran bahwa nilai agama dan tuntutan profesional dapat berjalan selaras. Melalui komitmen, dukungan lingkungan, dan keyakinan kuat, Ramadan menjadi periode spiritual penting dan sumber kekuatan yang bermanfaat bagi karirnya.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |