Berserakan di Laut RI, Harta Karun Ini Jadi Rebutan Jepang-Hong Kong

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Di balik laut biru Negeri ini, tersembunyi harta yang tak terlihat dari permukaan. Ia tak sekeras batu bara, tak semeriah minyak, namun sinarnya menembus galeri perhiasan dari Tokyo hingga Sydney mutiara Indonesia.

Dalam dunia yang semakin menggilai kemewahan, mutiara hasil budidaya laut Indonesia justru tampil sebagai komoditas yang low profile namun bernilai tinggi. Hanya segelintir orang kaya melintir yang sanggup membayar harga dan cerita di balik kilaunya.

Indonesia mungkin jarang jadi headline soal perhiasan mewah. Tapi diam-diam, negeri ini menempati posisi eksportir mutiara terbesar keempat di dunia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor mutiara Indonesia terus menguat dalam lima tahun terakhir, terutama dari hasil budidaya laut yang lestari dan berkualitas tinggi.

Mutiara Indonesia bukan sembarang mutiara. Ia dikenal karena ketahanan, warna, dan kilau yang memesona. Tak heran, negara seperti Jepang rumah dari estetika dan ketelitian-jadi pelanggan tetap.

Dari total ekspor 2023 senilai US$ 110,5 juta (sekitar Rp 1,7 triliun), Jepang menyerap hampir separuhnya (47,6%). Negara ini merupakan penggemar. Hong Kong (31,6%) dan Australia (18,9%) juga ikut berburu kilau tropis ini, membuktikan bahwa pasar mutiara Indonesia tidak sekadar eksotis, tapi benar-benar berkelas.

Ekspor tak mungkin terjadi tanpa produksi yang mumpuni. Inilah lima provinsi dengan nilai ekspor mutiara tertinggi tahun 2023

Maluku mencuri perhatian berkat lonjakan ekspor fantastis hingga dua kali lipat. Pemerintah daerah dan pelaku budidaya lokal disebut mulai menggenjot teknologi pembenihan dan kontrol kualitas, demi merebut hati pasar global yang makin ketat.

Meski ekspor meningkat, tantangan tak lantas sirna. Indonesia masih bersaing ketat dengan Hong Kong, Jepang, dan China. Di sisi lain, pasar global kini makin peduli terhadap keberlanjutan (sustainability). Inilah momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa mutiara kita bukan hanya indah, tapi juga lahir dari proses ramah lingkungan.

Peningkatan kapasitas produksi, teknologi pembenihan, dan pelatihan SDM lokal adalah langkah kunci. Apalagi, sebagian besar pembudidaya mutiara adalah pelaku UMKM pesisir yang selama ini belum maksimal mendapat dukungan struktural.

CNBC Indonesia Research

(emb/wur)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |