Boleh Jual Makanan Siang Hari di Bulan Ramadhan Kata Buya Yahya, Simak agar Tetap Berkah

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Ramadhan, pedagang makanan mulai ramai menjajakan dagangannya. Namun, muncul pertanyaan, kapan waktu yang tepat untuk mulai berjualan?

Pendakwah kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya memberikan penjelasan terkait hal ini. Menurutnya, tidak ada batasan khusus dalam Islam mengenai jam berapa seseorang boleh mulai berjualan makanan untuk berbuka puasa.

Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menegaskan bahwa berjualan makanan di siang hari selama bulan Ramadhan tetap diperbolehkan, asalkan ada keyakinan bahwa pembeli membeli untuk berbuka puasa, bukan untuk dikonsumsi saat itu juga.

"Soal jamnya tidak ada masalah sebenarnya," kata Buya Yahya dicuplik dari tayangan video di kanal YouTube @sajadahislam3061.

Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa seseorang yang berjualan makanan seperti tahu kupat, gorengan, atau makanan lainnya tidak perlu khawatir soal jam buka dagangan.

Menurutnya, makanan yang dijual pada sore hari bisa saja dibeli untuk disimpan hingga waktu berbuka. “Boleh saja orang membeli tahu kupat sebelum menghadiri kajian atau kegiatan lainnya. Bisa jadi mereka membelinya lebih awal agar tidak terburu-buru menjelang magrib,” ujar Buya Yahya.

Ia menekankan bahwa pedagang hanya perlu memastikan bahwa yang membeli makanan tersebut memang berniat untuk berbuka puasa, bukan untuk dikonsumsi sebelum waktunya.

Selain itu, jika pedagang hanya membuka dagangannya menjelang Maghrib, justru bisa menyebabkan kepadatan dan antrean panjang. Hal ini bisa menyulitkan pembeli yang ingin mendapatkan makanan dengan lebih leluasa.

Simak Video Pilihan Ini:

Hore, Warga Banyumas Terdampak PPKM Darurat Peroleh Bantuan

Promosi 1

Jangan Berpikir Sempit

Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak berpikiran sempit mengenai waktu berjualan. Tidak ada aturan yang melarang seseorang menjual makanan sebelum ashar, selama tujuan utamanya tetap untuk membantu orang berbuka puasa.

“Kalau hanya dibuka menjelang magrib, semua orang akan berdesakan. Justru kalau sudah mulai jualan lebih awal, orang-orang bisa membeli dengan tenang dan tidak tergesa-gesa,” tuturnya.

Menurutnya, Islam selalu memberikan kemudahan dalam setiap urusan, termasuk dalam berjualan makanan saat Ramadhan. Yang penting adalah niat dan bagaimana seseorang menjaga adab dalam berdagang.

Buya Yahya juga menambahkan bahwa pedagang harus tetap menjaga etika dalam berdagang. Jangan sampai karena ingin untung besar, malah menjual makanan kepada orang yang tidak menghormati puasa.

Ia juga menekankan bahwa umat Islam perlu saling mengingatkan dengan cara yang baik jika menemukan seseorang yang melanggar adab puasa, misalnya dengan makan di tempat terbuka sebelum magrib.

Dalam berdagang, ada keberkahan jika niatnya baik. Selain untuk mencari rezeki, pedagang juga memiliki peran dalam membantu masyarakat mendapatkan makanan untuk berbuka dengan nyaman.

Buya Yahya berpesan agar pedagang tetap menjaga kejujuran dan keikhlasan dalam berjualan. Jangan sampai tergoda menaikkan harga berlebihan hanya karena permintaan meningkat di bulan Ramadhan.

Membeli Lebih Awal Justru Solusi

Menurutnya, berdagang dengan jujur akan mendatangkan berkah yang lebih besar daripada hanya mengejar keuntungan sesaat.

Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam urusan jual beli. Oleh karena itu, pedagang harus bisa menempatkan diri dengan baik dalam menjalankan usaha di bulan suci.

Bagi pembeli, penting juga untuk memahami kondisi pedagang. Jika memungkinkan, membeli makanan lebih awal bisa menjadi solusi agar tidak berdesakan menjelang waktu berbuka.

Buya Yahya berharap agar masyarakat bisa memahami aturan berdagang di bulan Ramadhan dengan lebih fleksibel. Tidak perlu mempermasalahkan jam jualan, selama niatnya tetap untuk berbuka puasa.

“Yang penting adalah bagaimana kita menjaga niat baik dan tetap berada dalam koridor syariat. Jangan sampai karena urusan jual beli, justru kita melupakan nilai-nilai ibadah di bulan Ramadhan,” pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |