Bursa Bakal Kedatangan 3 Indeks Baru, Gandeng SdanP Dow Jones

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan tiga indeks baru yang bekerja sama dengan S&P Dow Jones Indices asal Amerika Serikat (AS). Ketiga indeks ini akan diluncurkan pada 3 November 2025.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono mengatakan tiga indeks yang akan diluncurkan adalah indeks S&P/IDX Indonesia ESG Tilted Opportunity, S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities, dan S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend.

"Indeks-indeks ini diharapkan dapat memperluas exposure global saham-saham Perusahaan Tercatat Indonesia, serta menjadikan saham Perusahaan Tercatat di BEI semakin kompetitif di pasar regional dan global," ungkap Denny dalam Edukasi Wartawan, Selasa, (28/10/2025).

Peluncuran indeks baru ini bertujuan untuk menarik investasi pasif melalui unit reksa dana atau ETF yang disediakan oleh manajer investasi. Saat ini, porsi Net ASset Value (NAV) atau nilai aktiva bersih dari investasi pasif sudah naik dari 1,4% di tahun 2016 ke 20,1% di September 2025.

"Urgensinya sebenarnya kita ingin menarik semua investor yang potensial, termasuk tadi dengan kerjasama dengan S&P, kita mencoba untuk menarik investor global, untuk bisa investasi ke Indonesia," kata Denny.

Selain investor institusional, BEI juga berharap adanya indeks baru ini bisa membantu investor ritel dalam analisa investasinya.

Ke depan, BEI berencana untuk kerjasama dengan S&P dalam hal offshore licensing. Meski indeks tanah air masih ada keterbatasan untuk digunakan di offshore, tapi kolaborasi ini diharap dapat membantu untuk mencari global-competitiveness dari indeks saham Indonesia.

"Nah, ini kita coba kolaborasi, memberikan S&P untuk misalkan dia ingin me-marketing-kan indeks kita juga bisa, jadi harapannya tentunya menjadi masukan buat kita pengembangan ke depannya, atau jika sudah ada yang bisa langsung pakai, ini akan menjadi sangat baik juga, karena kita bisa melihat presence index kita di pasar modal global," jelasnya.

Untuk diketahui, hingga September 2025, BEI telah memiliki 45 indeks yang digunakan sebagai acuan oleh 74 produk investasi pasif seperti Reksa Dana dan ETF maupun benchmark, dengan total dana kelolaan mencapai Rp16,4 triliun.

Porsi NAV dari produk investasi pasif juga meningkat tajam, dari hanya 1,4% pada tahun 2016 menjadi 20,1% di 2025, menggambarkan peningkatan minat investor yang cukup signifikan terhadap strategi investasi pasif dan penciptaan produk investasi berbasis indeks.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Raih Cuan Ratusan Juta dari BEI melalui Investor Reward Program 2025

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |