Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa (cadev) Februari 2025 yang masih solid hingga penantian data tenaga kerja AS malam hari nanti.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,21% di angka Rp16.290/US$ pada hari ini, Jumat (7/3/2025).
Sedangkan secara mingguan, rupiah tampak cukup perkasa dengan apresiasi sebesar 1,72%. Hal ini berbanding terbalik dengan performa minggu sebelumnya yang ambruk 1,69%.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14:55 WIB turun 0,24% di angka 103,82. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin (6/3/2025) yang berada di angka 104,06.
Pada hari ini, BI merilis data cadev untuk periode Februari 2025 yang tercatat turun US$1,6 miliar menjadi US$154,5 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 156,1 miliar.
"Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi," tulis BI dalam siaran pers, Jumat (7/3/2025).
BI mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2025 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Menurut BI, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Selain itu, pada hari ini juga pelaku pasar sedang wait and see soal data tenaga kerja AS yang akan dirilis malam hari nanti yakni Non-Farm Payroll (NFP) dan unemployment rate. Kedua data ini akan ditunggu pelaku pasar karena berhubungan dengan data tenaga kerja AS dan dapat berdampak pada kebijakan yang akan diambil The Fed soal suku bunga acuannya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Anjlok ke 16.575 per USD, Terparah Sepanjang Sejarah
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900