Di Depan Prabowo, Bahlil Sebut RI Bakal Lelang 60 Blok Migas Baru

5 hours ago 1

Tangerang Selatan, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut pemerintah akan melelang 60 wilayah kerja (WK) atau blok minyak dan gas bumi (migas) baru dalam tiga tahun ke depan.

Hal itu diungkapkannya saat memberikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto di acara The 49th IPA Convex di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (21//5/2025).

"Izinkan saya laporkan bahwa potensi migas kita 128 cekungan, ada 68 cekungan yang belum diapa-apain, kami umumkan ada 60 WK yang akan kita tender 2-3 tahun ke depan," ungkapnya di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil memaparkan, 60 blok migas ini ada di beberapa lokasi, antara lain Selat Makassar, Geng North, Kalimantan Timur, dan lainnya.

"60 ini atas dasar arahan Presiden akan kita lakukan bahkan di beberapa area di Selat Makassar, Geng North area lama kita lakukan. Contoh lain Natuna itu ada sekiar gas kita 222 tcf, namun memiliki CO2 72%, ada yang 45%, bahkan minyaknya ada 30 rIbu barel. Artinya cadangan kita cukup luar biasa," tuturnya.

"Kami juga laporkan Pak Presiden biar tidak ada dusta KKKS, saya laporkan ada 10 WK yang sudah PoD (rencana pengembangan) tapi mangkrak gak jalan. Denagn kapasitas bisa tingkatkan produksi 30.300 barel, bahkan ada yang sudah jalan 17 PoD dengan 360 juta barel minyak dan 18.351 BCF gas belum kita jalankan," jelasnya.

Bahlil menyebut, lifting minyak pada 2024 "hanya" sebesar 580 ribu barel per hari (bph). Di tengah produksi minyak yang kian menyusut itu, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri kian meningkat atau angkanya mencapai 1,5 juta - 1,6 juta bph. Artinya, Indonesia harus mengimpor sekitar 900 ribu bph hingga 1 juta bph.

Bahlil menyatakan, artinya saat ini posisi produksi minyak Indonesia di tahun 2024 berbanding terbalik dengan produksi minyak Indonesia di tahun 70-an.

"Yang terjadi di 2024 lifting kita 580 ribu barel dan konsumsi 1,6 juta barel. Impor oil and gas itu mencapai US$ 35 - US$ 40 miliar," ungkapnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Dihantui Krisis Gas, Pembatasan Ekspor Jadi Solusi?

Next Article Dalam 2 Bulan Produksi Minyak RI Nanjak Lagi, Tembus 600.000 Barel

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |