Jakarta -
PMO (pornografi, masturbasi, dan orgasme) merupakan aktivitas yang berkaitan dengan pemuasan diri melalui aktivitas seksual masturbasi dan menonton konten pornografi. Aktivitas ini terkadang memicu kecanduan dan berdampak negatif pada seseorang.
Pornografi merupakan penggambaran perilaku seksual secara terbuka untuk membangkitkan gairah seksual, masturbasi ialah aktivitas pemuasan seksual sendiri demi mencapai kepuasan, sedangkan orgasme adalah puncak kenikmatan yang diperoleh.
Efek Berhenti PMO untuk Kesehatan
Salah satu bentuk aksi berhenti PMO dilakukan oleh komunitas internet NoFap. Komunitas ini mengklaim berhenti PMO dapat meningkatkan kadar testosteron. Mereka yang berhenti PMO juga mengklaim beberapa potensi manfaat lain, khususnya untuk kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini sederet manfaat mental yang bisa didapatkan dari berhenti PMO:
- Peningkatan rasa bahagia
- Percaya diri yang lebih baik
- Motivasi yang lebih besar
- Tingkat stres dan kecemasan yang rendah
- Spiritualitas meningkat
- Penerimaan diri membaik
- Sikap dan penghargaan yang lebih baik terhadap lawan jenis.
Sedangkan, manfaat kesehatan fisik yang diklaim dari berhenti PMO adalah:
- Energi lebih besar
- Pertumbuhan otot
- Tidur lebih baik
- Fokus dan konsentrasi meningkat
- Performa fisik dan stamina membaik
- Disfungsi ereksi membaik
- Kualitas sperma meningkat
Penelitian Efek Pornografi dan Masturbasi
Ada beberapa penelitian yang membahas efek pornografi dan masturbasi bagi kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa di antaranya:
Penelitian Soal Pornografi
Sebuah eksperimen yang dilakukan Departemen Psikiatri Cambridge University menemukan orang dengan perilaku seksual kompulsif menunjukkan pola yang berbeda ketika melihat gambar erotis dibandingkan kelompok kontrol. Pola ini disebut mirip dengan apa yang terlihat pada pasien penyalahgunaan narkoba.
Beberapa bagian otak yang terpengaruh adalah ventral striatum sebagai tempat pengelolaan penghargaan dan motivasi, dorsal anterior cingulate sebagai tempat antisipasi dan rasa menginginkan (craving), serta amygdala yang berperan memproses emosi.
Penelitian berbeda pada tahun 2014 di jurnal JAMA Psychiatry menemukan penurunan aktivitas di banyak area otak pada penonton pornografi yang rutin. Peneliti bahkan menyebut pornografi dapat 'membajak' otak dan mengubah fungsinya.
Dr Valerie Voon dari Cambridge University menuturkan ada bukti kuat bahwa konsumsi porno berlebihan dapat menyebabkan habituasi atau penyesuaian, yaitu mencari rangsangan baru. Artinya penonton pornografi mungkin menginginkan adegan yang lebih ekstrem seiring waktu.
"Meski saya belum akan menyebutnya kecanduan, jelas ini merupakan perilaku seksual kompulsif, dan tidak diragukan lagi bagi sebagian orang, penggunaan pornografi yang berlebihan dan kompulsif telah menyebabkan masalah dalam hubungan, kehilangan pekerjaan karena menonton pornografi di tempat kerja, bahkan upaya bunuh diri," ujar Voon dikutip dari Science Focus, Rabu (13/8/2025).
Berikut ini sederet manfaat berhenti menonton pornogafi yang mungkin akan dirasakan:
- Pemulihan fungsi otak
- Menurunkan kebutuhan akan rangsangan ekstrem
- Peningkatan kesehatan mental
- Mengurangi gejala depresi, kecemasan, atau rasa bersalah
- Perbaikan hubungan sosial dan intim
- Meningkatkan produktivitas dan konsentrasi.
Penelitian Soal Masturbasi
Rasa bersalah juga sering muncul setelah seseorang melakukan masturbasi. Sebuah studi pada tahun 2021, melaporkan adanya hubungan antara masturbasi dan depresi, melalui rasa bersalah tersebut.
Selain rasa bersalah, masturbasi juga dapat menimbulkan perasaan cemas, konflik, batin, malu, hingga membenci diri sendiri. Ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti keyakinan spiritual, masih dalam hubungan cinta, hingga paparan stigma yang berlaku di masyarakat.
Dikutip dari Medical News Today, aktivitas masturbasi secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi, luka, kram, hingga pembengkakan alat kelamin. Kebanyakan ahli juga mengklasifikasikan masturbasi berlebih sebagai perilaku seksual kompulsif (compulsive sexual behavior/CSB).
Beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh CSB adalah sebagai berikut:
- Munculnya gangguan kesehatan mental, seperti depresi, tekanan emosional berat, dan kecemasan.
- Munculnya keinginan bunuh diri.
- Harus melawan perasaan bersalah, malu, dan rendah diri.
- Mengalami masalah keuangan akibat membeli pornografi.
- Kehilangan fokus dalam pekerjaan.
- Kerusakan hubungan dengan pasangan dan keluarga.
(avk/kna)

3 months ago
38












































