Ekspor Batu Bara Pakai HBA, Bos Bayan Blak-blakan Bilang Gini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah baru saja menetapkan aturan yang mewajibkan eksportir menggunakan Harga Batu Bara Acuan (HBA) mulai 1 Maret 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara serta mendorong pertumbuhan industri domestik.

Direktur Bayan Resources Alexander Ery Wibowo menilai bahwa setiap perusahaan tentunya memiliki kondisi yang berbeda-beda. Namun yang pasti, pihaknya tidak terlalu terdampak atas adanya kebijakan ini.

Menurut dia, hal itu terjadi lantaran mayoritas produksi perusahaan merupakan batu bara dengan nilai kalori rendah (low thermal coal). Sementara, harga batu bara kalori rendah sudah cukup mendekati HBA dan merefleksikan transaksi aktual di pasar.

Namun memang, lanjutnya, untuk batu bara dengan kadar kalori tinggi kebijakan ini akan menjadi tantangan bagi produsen.

"Karena produksi kita mayoritas low thermal coal di mana tadi disampaikan ini merefleksikan aktual transaksi di mana transaksi kebetulan memiliki harga kurang lebih merepresentasikan HBA. Jadi dari sisi Bayan tidak terpengaruh, tapi untuk produksi yang kalori tinggi ini sedikit tantangan," katanya dalam acara CNBC Indonesia Mining Forum di Jakarta, dikutip Rabu (19/3/2025).

Ia lantas membeberkan perhitungan selisih antara harga batu bara Newcastle dengan HBA untuk produksi perusahaan yakni hanya sekitar US$ 5 per ton. Hal tersebut menunjukkan bahwa HBA sudah mendekati harga realitas di pasar.

"Tapi dari Bayan produksi kita kecil selisih sekitar 5 dolar antara Newcastle dan HBA. Artinya HBA sudah mendekati harga realitas," katanya.

Semula, Alex mengakui bahwa kebijakan ini sempat menimbulkan kekhawatiran karena belum jelas bagaimana respons pasar. Khususnya, bagi para pembeli yang berasal dari luar negeri.

"Mungkin memang ada banyak pertanyaan dari buyers tapi dengan kita ada penjelasan dari pemerintah jadi nggak terlalu signifikan, yang ada adaptasi teknis secara kontraktual amandemen. Mudah-mudahan dengan itu bisa gradual harga aktual transaksi bisa meningkat. Jadi kita dukung aturan HBA untuk atas nama low thermal coal," kata dia.

(wia)

Next Article Ekspor Batu Bara Pakai HBA, Kontrak Jangka Pendek-Panjang Disesuaikan