Flu Melonjak ke Rekor Tertinggi Dalam 15 Tahun

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Akhir-akhir ini, suara batuk dan bersin ramai terdengar di sekeliling. Musim flu tahun ini mencatat lonjakan kasus tertinggi dalam 15 tahun terakhir di Amerika Serikat.

Data menunjukkan lebih dari 19.000 kematian terkait flu hingga saat ini, bahkan melebihi jumlah kematian akibat Covid-19 pada musim dingin di Amerika Serikat. Lonjakan ini juga menyebabkan peningkatan rawat inap, penutupan sekolah, hingga rumah sakit yang kewalahan menangani pasien.

Melansir National Geo, Minggu (16/3/2025), tidak hanya flu, infeksi lain seperti RSV, norovirus, dan Covid-19 masih bertahan di level tinggi. "Lonjakan kasus flu yang bersamaan dengan virus lain menyebabkan tekanan besar pada rumah sakit. Beberapa fasilitas kesehatan bahkan terpaksa mendirikan tenda triase darurat," ujar Jason Nagata, dokter anak dari UCSF Benioff Children's Hospital.

Lonjakan kasus flu yang begitu tinggi ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utama adalah musim dingin yang lebih ekstrem dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Suhu yang lebih dingin membuat orang lebih sering berada di dalam ruangan, meningkatkan kontak dekat dan mempermudah penyebaran virus," kata William Schaffner, pakar penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine.

Selain itu, efek pandemi Covid-19 yang membatasi interaksi sosial dan penggunaan masker membuat banyak orang tidak terpapar virus flu dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, imunitas alami terhadap flu menurun, menyebabkan lonjakan infeksi saat langkah-langkah pencegahan mulai dilonggarkan.

Hal lain yang membuat musim flu ini semakin tidak terduga adalah peredaran dua strain influenza secara bersamaan, yakni H1N1 dan H3N2. Biasanya, musim flu hanya mengalami satu puncak infeksi dengan satu strain yang dominan. Namun, tahun ini, flu datang dalam gelombang berturut-turut dan menyebar dengan pola yang tidak biasa.

Beberapa laporan awal menunjukkan bahwa efektivitas vaksin flu tahun ini mungkin lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, para ahli menegaskan bahwa vaksin tetap memberikan perlindungan terhadap gejala berat dan risiko kematian. "Bahkan jika efektivitas vaksin tidak optimal, vaksin tetap mengurangi kemungkinan dirawat di rumah sakit dan kematian akibat flu," kata Jason Newland, Kepala Divisi Penyakit Menular di Nationwide Children's Hospital, Ohio.

Sayangnya, cakupan vaksinasi flu di AS mengalami penurunan signifikan. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan hingga 1 Februari 2025, sekitar 146,5 juta dosis vaksin telah diberikan, lebih rendah dari 156,9 juta dosis pada periode yang sama tahun lalu, turun 7%. Lebih mengkhawatirkan, tingkat vaksinasi anak di bawah lima tahun-kelompok yang rentan terhadap komplikasi flu turun di bawah 46%, lebih rendah dari 50% pada tahun sebelumnya.

Meskipun musim flu kali ini sangat parah, ada berbagai cara untuk melindungi diri dan keluarga:

  1. Menjaga Kebersihan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menyentuh permukaan yang sering digunakan bersama.

  2. Menghindari Tempat Ramai: Kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, dan individu dengan gangguan imun sebaiknya menghindari tempat tertutup yang penuh sesak.

  3. Menjalani Pola Hidup Sehat: Istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan rutin berolahraga untuk memperkuat sistem imun.

  4. Menggunakan Masker: Masker berkualitas tinggi tetap bisa membantu mengurangi risiko terpapar virus di lingkungan tertutup.

  5. Vaksinasi Flu: Vaksin flu tetap menjadi perlindungan utama dari risiko gejala berat. CDC merekomendasikan semua individu berusia enam bulan ke atas untuk menerima vaksin flu setiap tahun.

"Vaksin flu tidak menjamin 100% bebas dari infeksi, tetapi bisa membuat gejala jauh lebih ringan dan mencegah komplikasi serius," ujar Schaffner. "Vaksin bisa mengubah flu yang berbahaya menjadi sekadar pilek ringan."

Dengan musim flu yang diperkirakan masih berlangsung, langkah-langkah pencegahan ini menjadi kunci untuk menjaga kesehatan di tengah situasi yang belum stabil.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(emb/emb)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |