loading...
Wali Kota New York City Eric Adams berdoa di Tembok Barat di Yerusalem dalam kunjungan keduanya ke Israel sebagai wali kota. Foto/Kantor Wali Kota NYC
NEW YORK - Dengan sisa masa jabatan tiga pekan, wali kota New York City yang akan lengser, Eric Adams, menandatangani dua perintah eksekutif pada hari Rabu (3/12/2025) yang akan melarang boikot anti-Israel di ruang-ruang publik.
Aturan itu juga berpotensi mencegah protes di luar sinagoge, terlepas dari sifat acara yang diadakan di dalamnya.
Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang dipimpin para pendukung Palestina, yang telah berusia dua dekade, telah lama menyerukan masyarakat sipil untuk menggunakan metode non-kekerasan guna meminta pertanggungjawaban Israel atas pendudukan militer ilegalnya atas tanah Palestina, praktik apartheid dengan menggunakan pos pemeriksaan dan segregasi, dan kini genosida di Gaza.
Setidaknya 38 negara bagian di AS telah memberlakukan undang-undang anti-BDS untuk mencegah siapa pun membuat kontrak dengan pemerintah negara bagian sambil menolak bekerja sama dengan perusahaan Israel, atau bahkan secara diam-diam mendorong boikot barang dan jasa Israel.
Negara Bagian New York sudah memiliki undang-undang anti-BDS. Dengan menandatangani satu naskah untuk New York City, Adams secara efektif telah memojokkan wali kota terpilih Zohran Mamdani, seorang pendukung setia BDS, untuk mendukung atau membatalkan naskah tersebut, yang keduanya kemungkinan akan memicu kemarahan.
New York City memiliki jumlah penduduk Yahudi terbesar di luar Israel, sekitar satu juta jiwa. Jumlah Muslim di kota itu hampir sama banyaknya, meskipun kemenangan Mamdani bergantung pada dukungan dari kaum progresif dari semua golongan.
"Perintah Eksekutif 60 menegaskan: BDS tidak memiliki tempat di kota kami. Gerakan ini bersifat antisemit dan diskriminatif dalam praktiknya. Kontrak dan dana pensiun di NYC harus melayani kepentingan publik. Diskriminasi adalah ilegal. Antisemitisme itu menjijikkan," tulis Adams di akun X-nya pada hari Rabu.
Dalam pernyataan, kantor wali kota mengatakan USD300 juta dari total investasi senilai USD300 miliar dalam sekuritas pasar global untuk pekerja dan pensiunan kota dialokasikan untuk obligasi dan aset Israel.
Terdapat lima sistem pensiun independen di New York City, dan 750.000 orang diuntungkan olehnya.
Keputusan investasi, menurut perintah eksekutif tersebut, harus didasarkan semata-mata pada upaya memajukan kepentingan finansial sistem pensiun dan bukan pada diskriminasi terhadap warga negara Israel.
Tidak ada negara asing lain yang terlindungi dari boikot AS.
"New York City tidak hanya memiliki ikatan yang kuat dengan Negara Israel karena komitmen kami untuk melindungi tanah air Yahudi, tetapi juga karena selalu menjadi investasi finansial yang baik, dan keputusan finansial kami harus terus mencerminkan kebenaran itu," ungkap Adams dalam pernyataan tertulis.


















































